Namlea, Orasirakyat.com
Babinsa Desa Wasbaka dari Koramil 1506-03/Airbuaya, Serma Jono yang memonitoring kegiatan sosialisasi stunting melaporkan, kegiatan itu diselingi dengan pemberian bantuan makanan tambahan bagi Balita dan pemberian bantuan paket sembako kepada warga setempat.
Ketua PKK Ny Sukmawati dalam sambutan singkatnya saat membuka kegiatan sosialisasi menjelaskan, Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita di bawah 5 tahun.
Stunting sangat penting untuk dicegah. Hal ini disebabkan oleh dampak stunting yang sulit untuk diperbaiki dan dapat merugikan masa depan anak.
Dijelaskan pula, bahwa masalah gizi adalah masalah kesehatan masyarakat yang penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja.
Masalah gizi disamping merupakan sindrom kemiskinan yang erat kaitannya dengan masalah ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan juga menyangkut aspek pengetahuan serta perilaku yang kurang mendukung pola hidup sehat.
Keadaan gizi masyarakat mempengaruhi tingkat kesehatan dan umur harapan hidup yang merupakan satu unsur utama dalam penentuan keberhasilan pembangunan negara yang dikenal dengan istilah human development index.
Sementara itu, dr Dani yang ikut memberikan materi sosialisasi stunting menjelaskan, stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek pada anak balita di bawah 5 tahun. Anak yang mengalami stunting akan terlihat pada saat menginjak usia 2 tahun.
Seorang anak dikatakan mengalami stunting apabila tinggi badan dan panjang tubuhnya minus 2 dari standar Multicentre Growth Reference Study atau standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO.
Status gizi buruk pada ibu hamil dan bayi merupakan faktor utama yang menyebabkan anak balita mengalami stunting.
Ada banyak sekali hal-hal yang dapat memicu terjadinya gizi buruk antara lain: Kurangnya edukasi soal asupan gizi saat hamil, Kurangnya gizi saat bayi lahir hingga usia 2 tahun,Kondisi kesehatan ibu yang buruk, Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang buruk, serta Infeksi penyakit.
Untuk mencegah stunting , dianjurkan mengkonsumsi makanan mengandung konsumsi protein karena sangat mempengaruhi pertambahan tinggi dan berat badan anak di atas 6 bulan.
Anak yang mendapat asupan protein 15 persen dari total asupan kalori yang dibutuhkan terbukti memiliki badan lebih tinggi dibanding anak dengan asupan protein 7,5 persen dari total asupan kalori.
Sedangkan Anak usia 6 sampai 12 bulan dianjurkan mengonsumsi protein harian sebanyak 1,2 g/kg berat badan. Sementara anak usia 1–3 tahun membutuhkan protein harian sebesar 1,05 g/kg berat badan.
Untuk mengantisipasi stunting pada anak dengan cara melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur. Menghindari asap rokok dan memenuhi nutrisi yang baik selama masa kehamilan antara lain dengan menu sehat seimbang, asupan zat besi, asam folat, yodium yang cukup.
Melakukan kunjungan secara teratur ke dokter atau pusat pelayanan kesehatan lainnya untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak. (LTO)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |