Namlea, Orasirakyat.com
Dengan lugas Serda Alu menjelaskan apa itu Pancasila dan UUD 45 kepada ke 25 siswa SD ini dengan bahasa yang sangat sederhana serta contoh-contohnya, sehingga mudah dipahami.
Serda Alu mengatakan, bahwa para pendiri bangsa Indonesia telah menyusun dasar negara yakni Pancasila. Tentu, setiap warga negara harus mengamalkan betul semua sila yang ada di dalam Pancasila.
Nilai-nilai luhurnya menjadi pondasi dalam diri setiap anak didik di Sekolah Dasar, agar kelak ketika mereka dewasa memiliki karakter kebangsaan.
Memberikan pemahaman nilai-nilai Pancasila tidak berarti dimulai saat di bangku SMP/SMA. Namun, penanaman dapat dilakukan sejak anak berusia dini, terutama baru menginjak bangku SD.
Serda Alu dengan sederhana mencontohkan cara para siswa SD ini menerapkan nilai-nilai Pancasila, diantaranya tidak membeda-bedakan teman, berdoa sebelum belajar. Serta saling menghormati terutama kepada yang lebih tua, selalu mengerjakan tugas yang diberikan dan selalu menaati tata tertib yang ada di sekolah.
Ke 25 siswa SD ini terlihat antusias mengikuti belajar bersama di walang belajar Koramil 1506-03/Airbuaya itu hingga selesai dan sangat bergembira ria saat diajak foto bersama Babinsa Serda Alu. Pada kesempatan itu, Serda Alu juga memberikan sarana alat tulis berupa buku dan pena kepada para siswa ini.
Sementara itu, Pasiter Kodim 1506/Namlea, Kapten Inf Haris Tumenggung yang dihubungi terpisah menjelaskan, bahwa Pancasila memiliki enam karakteristik utama, yakni bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, serta berkebhinnekaan global. Sehingga pendidikan tentang Pancasila dan juga UUD 45 ini sangat penting untuk anak yang akan menghadapi kehidupan sosial, hingga ia besar kelak. Untuk menanamkan nilai pancasila, para orang tua di rumah dan para guru di sekolah bisa melakukan beberapa hal terkait dengan Sila Pertama, diantaranya ajarkan anak beribadah bersama. Selain itu, lewat doa kita bisa mengajarkan kepada anak bahwa kita harus bersyukur setiap saat, seperti membiasakan berdoa sebelum makan dan tidur.
Cara sederhana mengenalkan sosok Esa kepada anak bisa ditampilkan lewat kisah-kisah nabi di kitab suci, yang menceritakan kebaikan-kebaikan Tuhan.
Berkumpul bersama sanak saudara, teman atau tetangga bisa menjadi cara untuk menumbuhkan nilai sila kedua kepada anak. Lewat interaksi tersebut anak akan memahami seperti apa perasaan empati dan simpati.Untuk memahaminya, orang tua bisa mencontohkan seperti apa cara menghibur teman yang sedang menangis, menolong saudara yang sedang kesusahan, dan masih banyak hal lainnya. Lambat laun anak akan mengikuti hal tersebut dan akhirnya, ia akan paham seperti apa nilai sila kedua dalam kehidupan sehari-hari.
Dijelaskannya, tidak rumit untuk mengajarkan anak makna dari sila ketiga. agar anak mengerti bagaimana bertoleransi dan tak membeda-bedakan teman, kenalkan si kecil dengan teman-teman dari beragam suku dan daerah. Katakan kepadanya bahwa Indonesia terdiri dari ribuan pulau sehingga wajar bila ia mempunya teman berbeda ras dan agama.
Selain itu, ajarkan juga kepada anak tentang kebersamaan, seperti makan bersama dan saling berbagi dengan teman-temannya. Selain membuat mereka senang dan bahagia, hal tersebut memberikan anak makna penting mengenai kebersamaan.
Cara sederhana untuk menanamkan nilai sila keempat adalah dengan menanyakan pendapat anak akan setiap hal yang Anda lakukan bersama. Misalnya saja, tanyakan kepada anak menu makan malam nanti dan mendiskusikannya bersama untuk menentukan pilihan.
Orang tua juga bisa memberikan kebebasan kepada anak, untuk memilih apa yang ingin dia pakai atau mainan yang ingin ia mainkan. dua. (LTO)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |