Close
Close

Kisah Muhasrah, Anak Petani Yang Lulus Di Fakultas Kedokteran

Sulsel, Orasirakyat.com
Cita-cita menjadi seorang calon dokter tidak harus dari keluarga yang berada. Di Enrekang, tepatnya di desa Masalle Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhasrah Munir yang merupakan anak dari seorang petani mampu lulus di fakultas kedokteran dan meraih beasiswa Bidikmisi Kedokteran Gigi.


Perempuan yang akrab disapa Sarah ini sejak kecil telah membantu orang tuanya bekerja di kebun. Orang tua Sarah hanya bekerja sebagai petani di Desa Masalle, Enrekang, Sulawesi Selatan.


Sejak SD, anak ke 10 dari 10 bersaudara ini selalu membantu orang tuanya di kebun ketika pulang sekolah dan juga hari libur.


"Dari SD Saya dan Kakak-kakak saya sudah bantu-bantu orang tua saya di kebun. Karena kalau bukan kita sebagai anak-anaknya yang membantu meringankan pekerjaan orang tua maka siapa lagi, toh juga hasil dari berkebun itu untuk kebutuhan kami sehari-hari dan juga untuk biaya pendidikan nantinya," ucap Sarah kemarin.


Prestasi Sarah untuk meraih cita-cita kuliah dijurusan kedokteran gigi berawal dari prestasi yang diraih semasa sekolah di SMA Neg. 11 ENREKANG.


Lewat prestasinya, ia mampu lolos dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi saat masuk ke Universitas Lambung Mangkurat melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).


"Pada saat masih di bangku sekolah, kedokteran tidak pernah terlintas dibenak saya karena berpikir jurusan tersebut tidak mungkin bagi ekonomi yang rendah seperti saya. Menjelang pendaftaran perguruan tinggi saya diusulkan oleh sekolah untuk Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri(SNMPTN). Dengan dukungan orang tua dan juga guru-guru disekolah saya, alhamdulillah saya bisa lolos masuk di Universitas Lambung Mangkurat di fakultas Kedokteran," terangnya.


Sarah mengaku awalnya dia ragu untuk masuk di kedokteran mengingat biaya untuk kuliah di kedokteran terbilang mahal apalagi pekerjaan orang tuanya yang hanya sebagai petani. Lalu dengan mencari informasi dari alumni-alumni di sekolah SMA, Sarah akhirnya ikut mendaftar beasiswa Bidikmisi yang sekarang disebut sebagai KIP Kuliah.


"Awalnya saya bimbang untuk mendaftar atau tidak, karena saya berpikir apakah saya mampu kuliah pada jurusan tersebut  sebab kita semua tau bahwa menempuh pendidikan di kedokteran itu sangatlah tidak mudah apalagi kami yang memiliki ekonomi yang kurang. Tetapi berkat bantuan pemerintah yang diberikan kepada anak-anak Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan tanpa terhalang oleh status ekonomi yaitu beasiswa, maka saya sangat bersyukur saya bisa lolos pada beasiswa Bidikmisi tersebut," ungkapnya.


Katanya, impiannya menjadi dokter juga untuk membantu sesama warga yang kurang beruntung dalam hal ekonomi untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima.


"Alasan utama yang mendorong saya untuk melanjutkan kuliah di kedokteran gigi adalah ingin membantu masyarakat di daerah saya mengingat dokter gigi di Masalle belum ada. Semoga niat baik saya untuk membantu masyarakat terutama masyarakat dengan ekonomi kecil dengan mengobati dan merawat gigi serta menjaga kebersihan gigi dan mulut sehingga dapat menjaga senyum masyarakat Masalle terus ada. Semoga semua dapat dimudahkan Allah," paparnya. Sarah.


"Tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang mau berusaha dan bekerja keras. Apa yang saya lakukan selama ini adalah suatu pembuktian bahwa orang kecil pun bisa menjadi besar. Terus berdoa dan berusaha agar berguna nantinya bagi keluarga, nusa dan bangsa," tutupnya. (Widiyanti/Mhs UINMksr)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama