Namrole, Orasirakyat.com
Kendati korban sudah wafat dan masalah ini sudah dilaporkan ke Polsek Namrole sejak tanggal 22 Januari lalu, namun sampai saat ini terduga pelaku belum juga ditangkap. Padahal terduga pelaku sempat diamankan dan dimintai keterangan di Mapolsek Namrole namun kemudian berhasil melarikan diri.
Kaur Humas Polres Buru, Aipda Jamaludin yang berhasil dikonfirmasi mengatakan, BN terduga pelaku pemerkosaan terhadap dua anaknya memang benar pernah diamankan di Mapolsek Namrole untuk dimintai keterangan. Akan tetapi, pelaku berhasil melarikan diri setelah meminta ijin untuk pergi ke Toilet.
"Jadi begini masa polisi bebaskan pelaku, tidaklah. Tanggal 22 Januari itu pelaku diamankan di Polsek Namrole kemudian di interogasi awal, lalu terduga pelaku ini minta ijin ke toilet langsung dia kabur. Waktu dia kabur Unit Reskrim dan Intel Polsek Namrole langsung bergerak cari sampai dengan sekarang ini," ucapnya Jamaludin.
Kendati kasus ini berjalan sudah hampir 3 minggu dan anggota Polsek Namrole belum juga mampu menangkap terduga pelaku, namun Jamaludin mengaku kewenangan masih diberikan ke Polsek Namrole untuk menangani dan menyelesaikan masalah tersebut.
"Begini, semua itu kan ada Polsek, nantikan berjenjang dan kita kasih tanggung jawab ke Polsek. Kalau Polsek bisa atasi diatasi dulu, tetapi tetap dibackup oleh Polres," terangnya.
Dia mengaku, sampai saat ini pihak Polsek Namrole masih melakukan pencarian kepada terduga pelaku BN.
"Masih dilakukan pencarian," tandasnya.
Diberitakan sebelumnya, perbuatan biadab yang dilakukan BN, Warga desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dengan melakukan aksi pencabulan terhadap dua putrinya FN (5 tahun) dan JN (7 tahun) patut mendapat hukuman yang setimpal.
Pasalnya, aksi kejinya ini mengakibatkan kondisi korban FN hingga kini masih kritis di RSUD Alkatiri Namrole sementara pelaku masih buron.
Informasi yang diterima dari keluarga korban yang enggan namanya disebutkan, kejadian pencabulan ini terbongkar berawal dari kondisi FN yang kalah itu menderita sakit kritis karena mengalami penurunan HB secara drastis.
Setelah diperiksa oleh salah satu petugas kesehatan di rumahnya dan kondisinya FN semakin mengkhawatirkan, FN kemudian dibawa ke RSUD Namrole untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
Saat dilakukan pemeriksaan di RSUD Namrole, ditemukan ada tindak kekerasan yang dialami FN pada area vitalnya yang mengakibatkan kondisi FN kritis hingga saat ini.
"Terbongkar saat itu ketika FN diperiksa di RSUD tanggal 19 Januari kemarin dan didapati ada tindak kekerasan di area vital korban. Dari temuan itu pelaku lalu dilaporkan ke Polsek Namrole," ucap Sumber kepada wartawan, Kamis (3/2/22).
Sumber menambahkan, ternyata pelaku BN tidak hanya melakukan pencabulan kepada FN saja tapi kakak FN yakni JN turut dicabuli BN.
"Dari situ terbongkar juga kalau kakaknya mengalami hal yang sama saat diperiksa pada tanggal 23 Januari di Rumah Sakit. Ibunya tidak tahu karena mereka tidak melaporkan, nanti sudah di rumah sakit baru ketahuan," tuturnya.
Menyikapi hal tersebut pihak keluarga berharap pihak Polsek Namrole dapat bergerak cepat untuk mengamankan pelaku pencabulan dan memberikan hukuman selayaknya kepada pelaku sebagai akibat dari perbuatannya.
Mereka katakan, kejadian ini harus dituntaskan dan tidak membiarkan pelaku berkeliaran bebas di luar sebab ditakutkan, hal yang dialami FN Dan JN juga terjadi kepada anak - anak yang lain.
"Pelaku harus segera ditemukan takutnya ada korban lain. Dan jika itu terjadi maka masalah ini bisa semakin besar," paparnya.
Disamping itu, pihak keluarga berharap, pemerintah Kabupaten Bursel dapat melirik masalah ini dan menjadi penyambung lidah bagi kedua korban terkait pengobatan maupun pemulihan psikologi korban.
"Kami minta perhatian Pemda. Karena sudah pasti psikologi korban juga terganggu sehingga kami minta ada pendampingan dari KPAI maupun dari Pemda Bursel," pintanya.
Sementara pihak Polsek yang menerima aduan langsung bergerak mengamankan BN ke Mapolsek Namrole untuk dimintai keterangan, namun entah bagaimana BN kemudian lepas dan menghilang sampai saat ini.
Kapolsek Namrole, AKP Zainudin saat di konfirmasi mengaku saat ini anggota Polsek masih gencar melakukan pencarian kepada pelaku BN. Dan akan menindak siapa saja yang sengaja menyembunyikan pelaku.
Tak hanya itu, pihak Polsek juga melakukan pengamanan ketat kepada para korban yang saat ini di rawat di RSUD Namrole.
"Maaf hal begini kewenangan Humas Polres. Tapi Kita terus lakukan pencarian sampai saat ini," ucap Kapolsek.
Pantauan wartawan, kondisi Korban FN saat ini sangat kritis dan sudah beberapa kali mengalami pendarahan. FN juga sementara menggunakan selang oksigen untuk membantunya dalam pernapasan.
Sedangkan kondisi JN sudah mulai berangsur - angsur pulih. Namun psikologi kedua ibu korban, TH (30 Tahun) sangat terganggu karena terlihat kebingungan merawat korban. (Tim)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |