Close
Close

HPPMN Tuding Pernyataan Kades Mengada-Ngada


Namrole, Orasirakyat.com
Himpunan Pemuda Pelajar Mahasiswa Neath (HPPMN)  menilai berita yang di keluarkan oleh Kades Neath, Anthoni Nurlatu di beberapa media pekan lalu terkesan mengada-ngada alias tidak betul.


Hal ini diungkapkan salah ketua HPPMN, Melki Solissa, kepada wartawan belum lama ini.


"Kami mahasiswa ingin mengklaim peryataan yang di sampaikan Kades bahwa kami telah menghambat pembangunan asrama yang di bangun oleh Kades tampah sepengetahuan kami mahasiswa Desa Neath. Kami tidak pernah menghambat pembangunan asrama yang sedang di kerjakan," ucap Solissa.


Namun semua yang disampaikan sebelumnya adalah bentuk rasa kekecewaan terhadap Kades Neath yang membeli lahan tampa ada kordinasi baik dengan mahasiswa.


"Penyampaian yang disampaikan Kades terkait mahasiswa tidak mencari rumah langsung untuk di jadikan asrama sesuai kesepakatan bersama itu tidak benar dan yang di sampaikan itu hoaks," ucapnya.


Menurutnya, mahasiswa sudah mencarikan rumah dari tahun 2021 dan banyak rumah yang di dapat, memang ada yang harganya tidak sesuai dan lebih dari harga yang disepakati. 


"Kami mengakui hal itu. Karna mencari rumah di kota ambon dengan jangankan yang strategis tidak mudah kalau cuma dengan harga rendah. NamuN ada dua rumah yang kami dapat di areal Passo dan Wayame itu sesuai. Rumah di area Passo Indah," ungkapnya.


"Saya selaku ketua HPPMN dengan kepala desa dan juga penjual rumah di Passo itu sudah bersepakat melalui komunikasi di WA bahkan telepon untuk rumah itu di beli, namun sekitar 2 bulan tidak ada tanda-tanda dari Kades, maka rumah itu di jual ke orang lain," tambahnya.


Lanjutnya, pada tanggal 27 Februari 2022, HPPMM bertemu dengan Kades di rumahnya di Passo lalu berkordinasi dan membuat kesepakatan dengan  Kades. Dalam penyampaian Kades bahwa besoknya Pukul 10.00 WIT HPPMN segara melihat rumah tersebut, namun besoknya Kades sudah tidak bisa dihubungi.


"Terlepas dari situ, beberapa minggu kemudian, kami mendengar informasi bahwa kades telah membeli lahan di Passo Air Besar. Harapan kami saat itu kalau betul Kades telah melakukan pembelian lahan secara diam-diam cobalah sebagai pemimpin dan orang tua haruslah berkordinasi kira-kira kalau saya sudah beli lahan ini bagaimana ?," ucapnya.


Lanjutnya, ada beberapa postingan yang di sampaikan teman-teman di Facebook itu dengan tujuan agar  kades secepatnya berkordinasi dengan HPPMN supaya sama-sama mencari solusi atau jalan keluar. 


Namun, yang HPPMN harapkan dari seorang pemimpin itu jauh dari harapan, sebab yang kami dapat hanyalah berupa ancaman yang di keluarkan oleh Kades buat mahasiswa yang di kota Ambon.


"Informasi ancaman ini kami dapat dari masyarakat Desa Neath, bahkan Kades pun sampaikan ancaman itu ke salah satu mahasiswa melalui via telepon pada tanggal 22 Maret 2022," bebernya.


Terkait, ancaman itu HPPMN akan melapor ke pihak yang berwajib agar bisa di selesaikan secara Hukum. 


Solissa juga menyinggung soal bantahan kades di media pun tidak berani menyampaikan anggaran yg di anggarkan untuk asrama mahasiswa, itu menjadi pertanyaan besar, ada gerangan?.


"Kades juga menyampaikan bahwa dekat pos brimob, apakah jaraknya 1 KM itu dekat? llu masuk ke asrama melalui beberapa tempat-tempat gelap, kosong kosong dan sangat rawan bagi mahasiswa lebih khusus bagi yang perempuan," ujarnya.


Begitu juga dengan pembangunan asrama tersebut tidak memiliki jangkauan jaringan. Padahal sekarang ini segala hal melalui online, kuliah online dan segala perkuliahan serba online.


"Lalu kalau tidak ada jaringan disana kami mau buat apa disana? transportasi pun mahal, kami sudah menghitung besaran transportasi ke sana, namun di nilai terlalu mahal jika tinggal di sana, masih beruntung jika ngekos saja,tinggal di asrama Unpatti lebih menguntungkan ketimbang tinggal di asrama yang dibangun tersebut," tandasnya. (Red)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama