Ketua Cabang PMII SBT, Asrun Wara-wara menjelaskan, pada hari lahir PMII yang ke-62 pada tahun 2022 ini merupakan usia yang bukan lagi muda. Pada Harla kali ini yang bertepatan dalam Bulan Ramdhan, sehingga PMII SBT, IKA PMII SBT serta PMII Cabang SBT menggelar Sholat Ashar berjamaah, pembagian takjil serta buka puasa bersama Bupati Seram Bagian Timur di Pandopo
"Harla tersebut dilakukan serangkaian kegiatan diantaranya, Shalat Ashar Berjamaah Pengurus dan Anggota PMII SBT, Pengurus IKA SBT dan Majelis pembina Cabang, pembagian takjil ke Musafir, tukang beca, sopir angkot dan tukang ojek, setelah itu diundang langsung oleh Bupati untuk Buka Puasa Bersama di Kediaman Bupati SBT.. setelah buka puasa bersama dilanjutkan dgn Shalat magrib Berjamaah bersama Bupati di Musolah Pandopo,"kata Asrun.
Sementara Anggota Majelis Pembina Cabang (MABINCAB) PMII Kabupaten Seram Bagian Timur, Rusdi Rumata menambahkan. Rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka memperingati hari lahir (Harla) PMII yang ke-62 Tahun sangat luar biasa karena bertepatan dalam Bulan suci Ramadhan. Selain itu apa yang dilaksanakan hari ini sesuai dengan nilai-nilai dasar pergerakan.
"Rangkaian kegiatan hari ini sangat ideal dalam menunjukkan posisi PMII sebagai masyarakat penengah antara Rakyat dan Pemerintah serta menjaga hubungannya juga dengan sang khalik. giat pembagian takjil kepada Masyarakat itu menandakan bahwa PMII selalu berpihak kepada rakyat dan selalu ada dengan rakyat, berbuka puasa dengan Bupati itu pertanda bahwa PMII selalu menjadi mitra kritis dan strategis pemerintah tanpa mengabaikan hubungan baik dengan sang khalik melalui shalat berjamaah yang telah dilaksanakan tadi sesuai dengan tuntutan nilai dasar pergerakan (NDP) menjadi roh PMII," Ucapnya.
Menurutnya, momentum Harla PMII hari ini memberi kesan bahwa, warga PMII harus memposisikan dirinya ditengah-tengah, sebagai jembatan antara rakyat dan Pemerintah, untuk kepentingan Rakyat bangsa dan Agama."Harla ini memberi pesan khusus kepada warga PMII bahwa harus menjadi penengah diantara rakyat dan pemerintah, kita tidak bisa hanya dengan rakyat apalagi hanya ada dengan pemerintahan, warga PMII harus memposisikan diri sebagai Mediator antara rakyat dan pemerintah untuk kepentingan rakyat, bangsa dan agama," tutup Rumata. (FS)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |