Namrole, Orasirakyat.com
Permintaan ini disampaikan Selsily saat membuka kegiatan Bimtek Pemetaan dan Aksi I (Analisa Situasi) Program Pencegahan Stunting Kabupaten Bursel Tahun 2022 yang diselenggarakan secara daring bersama Dinas Kesehatan Provinsi Maluku di Penginapan Sartika Dua, Desa Labuang, Kecamatan Namrole, Kabupaten Bursel, Jumat (8/4/2022).
"Tahun 2022-2024 Kabupaten Bursel di tetapkan sebagai Lokus Stunting. Diharapkan Tim Percepatan Penurunan stunting Kabupaten betul-betul bekerja keras, saling berkoordinasi dan menjadi tim solid yang menjadi multi fungsi sesuai dengan tugas bidang masing-masing yang tertuang dalam SK Bupati," ucap Selsily.
Kata Wabup, dalam mengurangi kekurangan gizi pada balita dalam kurun waktu tertentu, Bupati Bursel telah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 440/77 tahun 2022 tentang Tim PPS Kab.Bursel yang nantinya bekerja untuk menurunkan angka Stunting di Kabupaten Bursel.
"Target kita itu bagaimana supaya stunting itu bisa menurun angkanya dan Pemda serius dalam andil ini karena ini untuk menyelamatkan generasi bangsa, generasi Bursel saat ini," paparnya.
Menurutnya, stunting merupakan kondisi gangguan pertumbuhan fisik dan otak pada anak yang bisa terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan. Maka sejalan dengan prioritas pembangunan Nasional RPJMN 2020-2024, upaya penurunan prevalensi stunting masuk dalam Mayor Project Percepatan Penurunan Kematian.
"Setiap OPD terkait harus melakukan Rencana Aksi dan inovasi-inovasi program dalam mendukung penurunan Stunting di Kabupaten Bursel terutama pada 13 Desa Lokus Stunting yang telah ditetapkan sesuai SK Bupati Bursel Nomor. 440/49 Tahun 2021," ujar Selsily
Ia berharap, para peserta Bimtek dapat memahami sungguh apa yang dipaparkan oleh pemateri sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kerja agar stunting yang merupakan musuh bersama dapat ditekan.
"Simak dan pahami materi yang diberikan, supaya dalam proses kerja tim nanti dapat menekan angka stunting di Maluku, khususnya di kabupaten Bursel sehingga bangsa Indonesia dapat hidup sehat," tambahnya.
Lanjutnya, Pemda telah melakukan rapat bersama yang dihadiri oleh masing-masing bidang dan akan ditindaklanjuti oleh koordinatornya masing - masing bidang, terkait SK 13 lokus yang ditetapkan.Menutup sambutannya, Selsily kembali menegaskan agar para peserta Bimtek serius mengikuti kegiatan tersebut karena Stunting adalah masalah nasional.
"Saya berharap dalam mengikuti Bimtek ini semua bisa serius sehingga data pemetaan dan data lapangan bisa di dapat dan dilaksanakan dengan baik," tutupnya.
Sementara Kabid Kesmas Dinkes Provinsi Maluku, Evi Tikupasang dalam sambutannya secara daring berterima kasih kepada Pemda Bursel yang sudah begitu antusias dalam memainkan perannya guna menurunkan angka stunting.
"Terima kasih kepada Bapa Wakil atas dukungannya karena dengan dukungan Pemda sangat berpengaruh penting dalam penurunan angka stunting. Semoga dukungan ini membawa dampak yang baik dalam mengurangi angka stunting di kabupaten Bursel," tandasnya.
Selain Wakil Bupati dan utusan dari setiap SKPD, turut hadir dalam Bimtek itu, Kadis Kesehatan Bursel, Wa Jeny; Kadis KPPP Bursel, Dominggus Lesnussa, serta tamu undangan lainnya. (OR/01)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |