Ambon, Orasirakyat.com
Kota Ambon sendiri merupakan pusat transit bisnis serta ekonomi dan jasa yang laju pertumbuhan penduduknya makin bertambah.
Untuk itu Pemkot Kota Ambon berupaya menciptakan inovasi-inovasi guna mengatasi kemacetan sala satunya dengan menggelar FGD.
Demikian hal ini dikatakan Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena saat membacakan sambutan dalam pembukaan Focus Group Discussion, yang mengangkat tema "Dengan Focus Group Discussion Bidang Transportasi Kita Wujudkan Ketertiban, Kelancaran, Kenyamanan dan Keselamatan Berlalu Lintas di Kota Ambon, di Manise Hotel, Selasa (19/07/2022).
Menurutnya, laju pertumbuhan dan urbanisasi yang cukup deras, tersebut menimbulkan pertambahan jumlah kendaraan bermotor sebagai penunjang aktivitas masyarakat.
Dengan meningkatkan pembangunan sektor transportasi darat serta sistem jaringan transportasi yang aman untuk Kota Ambon serta bebas dari kemacetan harus menjadi perhatian semua pihak.
"Dalam hal ini sektor perhubungan yang mempunyai peranan penting untuk pergerakan orang dan barang, apabila tidak ditata dengan baik akan berdampak pada kemacetan kendaraan, baik angkutan orang maupun angkutan barang yang cukup signifikan," terangnya.
Oleh karena itu, Wattimena mengatakan, perlu diperhatikan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang meningkat tinggi tanpa diimbangi dengan penambahan jalan yang baru.
" Berdasarkan data yang diperoleh dari badan Pendapatan Daerah Provinsi Maluku tahun 2021, jumlah kendaraan yang beroda empat ataupun roda enam yang beroperasi di Kota Ambon sebanyak 40.861 buah dan roda dua sebanyak 111.188 buah, dengan rata-rata tingkat pertumbuhan kendaraan 10% per tahun," katanya.
Dia juga menambahkan, di sisi lain juga terjadi perubahan penataan pola ruang lalu lintas kendaraan setelah dibangunnya Jembatan Merah Putih yang berdampak pada kepadatan arus lalu lintas kendaraan bermotor yang masuk ke pusat kota, hanya melalui satu ruas jalan yaitu ruas Jalan Jendral Sudirman.
Begitu juga dengan kendaraan bermotor yang kembali keluar dari pusat kota melalui ruas jalan Tulukabessy, sehingga akan menimbulkan kemacetan lalu lintas yang signifikan.
"Masalah kemacetan lalu lintas pada kedua ruas jalan perlu mendapat perhatian dari kita semua sebagai regulator, baik dari pemerintah pusat, pemerintah Provinsi Maluku maupun Pemerintah Kota Ambon," tambahnya.
Katanya, tujuan dari kegiatan Focus Group Discussion bidang transportasi darat ini yaitu Pertama, untuk mengoptimalkan sinergitas kerjasama yang baik antar institusi teknis bidang transportasi darat dalam memecahkan kemacetan lalu lintas di Kota Ambon.
Kedua, mendapatkan hasil yang signifikan dan bermanfaat bagi pemerintah kota Ambon berupa rekomendasi penataan transportasi yang efisien dan efektif secara berkelanjutan baik untuk waktu sekarang ini maupun untuk waktu yang akan datang.
"Dinas Perhubungan akan melakukan berbagai upaya dan strategi ke depan dalam mengurangi kemacetan di Kota Ambon dengan bekerja secara sinergi dan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat, dengan sasaran yaitu terwujudnya ketertiban kelancaran dan kenyamanan berlalu lintas di Kota Ambon," tandasnya.(JP)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |