Namrole, Orasirakyat.com
Kegiatan pelatihan tersebut hasil kerja samanya dengan Badan Riset Nasional (BRIN). Pelatihan ini berlangsung di aula lantai dua kantor Bupati Bursel, Kamis (8/12/2022).
Mercy Ch Barends dalam sambutannya mengatakan bahwa provinsi Maluku sangat kaya dengan sumber daya alamnya terutama di sektor perikanan.
"Daerah kita kaya dengan sumber daya alamnya. Untuk sektor perikanan, produksi Maluku mencapai 4,66 juta ton per tahun. Angka ini sekitar 37 persen dari total 12,5 juta potensi ikan yang ada di Indonesia," ujar Barends.
Kendati Maluku memiliki kontribusi besar bagi negara, namun dalam pembagian hasil, secara nasional dibagikan sama rata dengan daerah - daerah lain di Indonesia.
"Ini yang tidak adil makanya kita sedang berusaha bagaimana supaya kita harus dapat besar karena kontribusi perikanan kita juga besar ke negara. Kita tidak bisa disamakan dengan daerah - daerah yang tidak memiliki laut. Laut kita yang hancur sementara daerah lain terima sama besar dengan kita," keluhnya.
"Kami sementara garap supaya ada perbaikan dan ada keadilan dalam pembagian hasil," tambahnya.
Lanjutnya, menyikapi potensi sumber daya alam di bidang perikanan yang begitu kaya itu, ia mengajak agar pengelolaan hasil perikanan berbasis Fish Jally dapat digeluti oleh masyarakat Maluku terkhusunya di Kabupaten Bursel.
"Semangat kita harus besar, kita harus berani menjadi bagian dalam mengelola hasil perikanan kita dan bisa berkontribusi supaya bisa pemasok hasil olahan dari sektor perikanan, karena dengan begitu nilai ekonomi kita bisa bertambah," ajaknya.
Ia berharap dengan potensi perikanan Maluku yang sungguh menjanjikan tersebut, masyarakat Bursel bisa menciptakan aneka menu yang dapat didistribusikan ke kota - kota besar."Kita harus bisa menciptakan menu - menu dari hasil Perikanan kita. Di Mall-Mall di Jakarta itu harus diisi dengan hasil perikanan kita," tuturnya.
Untuk mencapai itu, Barends mengajak semua pihak baik itu pemerintah, pengusaha dan semua elemen untuk berkolaborasi mewujudkan masyarakat Bursel yang mampu mengelola hasil perikanan demi meningkatkan kesejahteraan.
"Ini semua butuh kerja sama semua pihak, harus multi sektor. Harus ada dinas Perikanan, Koperasi, Sosial dan dinas teknis lainnya. Kita harus bisa menciptakan nilai ekonomi dari kekayaan alam kita sendiri," ujarnya.
Selain itu, pemerintah melalui dinas - dinas terkait harus mampu menyiapkan Front Office dan Back Office sehingga bisa tercipta investor - investor muda dari kabupaten Bursel.
"Pemerintah harus siapkan data dan buat diklat - diklat serta pelatihan - pelatihan. Kita tidak anti investor tapi kalau investor yang datang hanya untuk memiskinkan daerah karena kepentingan sekelompok besar orang lebih baik kita menciptakan investor muda dari kita sendiri. Ada KUBE di Dinas Sosial dan program - program lainnya. Kita manfaatkan untuk menambah nilai ekonomi kita," tandasnya. (OR/01)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |