SBT, Orasirakyat.com - Akibat cuaca buruk, nelayan atas nama La Ali Siolimbona (49) hilang di laut saat mencari ikan. La Ali nelayan asal Desa Sesar, Kabupaten Seram Bagian Timur ini diduga hilang di perairan Karang Bias.
Hasil rilis perkembangan pencarian yang diterima media ini, pencarian telah dilakukan sejauh 6 mil laut dari pelabuhan Kota Bula dengan titik koordinat 2'48'962'S-130"25,592'E.
Pusat pencarian adalah di Peraiaran Bais, dengan ketinggian ombak 1.meter dan kecepatan angin 15 knot.Dalam pencarian ini juga melibatkan Kapal C3, yang merupakan Direktorat Polda Maluku.
Sebelumnya, dari rilis yang diterima, La Bula sosok nelayan menerangkan bahwa pada hari Kamis, ( 2/3/2023) pukul 16.00 Wit di Perairan Bais, SBT telah ditemukan satu buah Longbot (bodi pancing-red) tak bertuan.
Atas penemuan tersebut La Bula pun bergegas kembali ke kampung dan memberikan informasi ke pada Kepala Pemuda dan Dan Pos Polairud yang berada di Desa Sesar yang dikenal dengan kampung nelayan.
Setelah menerima informasi dari La Bula, Anggota Polairud bersama sejumlah warga kampung bergerak cepat untuk melakukan adakan pencarian di seputaran perairan karang Bais dengan menggunakan long boat milik warga setempat namun tidak ditemukan hingga mengundang sejumlah pihak untuk turut membantu dalam melakukan pencairan.
Sayangnya hingga hari kedua melakukan pencarian, jumat (03/03/2023) nelayan yang diduga hilang tersebut belum juga ditemukan.
Dalam pencarian hari kedua ini, pencarian terpaksa harus dihentikan pada pukul 12 siang, karena faktor cuaca dan gelombang sehingga lewwat komunikasi dan sejumlah pertimbangan maka akan dilanjutkan pencarian sesuai waktu yang diputuskan.
Kasat Polairud SBT, Ipda Ramli Umasugi, kepada wartawan menerangkan, tim gabungan sementara berupaya melakukan pencarian terhadap nelayan asal Desa Sesar yang diduga hilang di laut, namun belum dapat membuahkan hasil kendati proses pencarian sudah sejauh 6 mil laut.
Dia menerangkan kabarnya orang hilang ini diketahui setelah ada laporan dari masyarakat, sehingga dibantu sejumlah pihak maka pencarian pun dilakukan, dan hari kedua pencarian pun harus digentikan karena kondisi cuaca dan tinggi gelombang yang cukup berpengaruh sehingga dihentikan sementara.
“Kami sedang berusaha, namun demikian pencarian selama dua hari ini belum membuahkan hasil dan tentunya akan dilanjutkan lagi jika kondisi cuaca mendukung,” terang Umasugi.
Dia berharap korban bisa ditemukan dalam kondisi baik. pihak keluarga korban diminta untuk tetap berdoa agar proses pencarian berjalan lancar.
“Kami berharap korban bisa ditemukan dalam kondisi baik, sehingga dimintakan untuk semua pihak tetap berdoa,” ajaknya. (ED)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |