Namlea, Orasirakyat.com - DPRD Buru menetapkan Djalaludin Salampessy, M Ilyas Hamid dan Sugeng Widodo sebagai bakal calo Penjabat Bupati Buru periode 2023 -2024.
Wartawan media ini melaporkan, penetapan tiga nama contoh Penjabat upati Buru itu disahkan dengan ketok palu Ketua DPRD, M Rum Soestuny , dalam rapat tertutup yang digelar pada Selasa sore (4/4/2023).
Wartawan media ini melaporkan, saat 25 anggota DPRD melakukan rapat tertutup di lantai dua, di depan pintu masuk Aliansi pemuda dan OKP Cipayung terus menyuarakan penolakan Djalaludin Salampessy karena dinilai gagal.
Namun teriakan itu tidak didengar dan rapat tertutup terus berlanjut. Dua anggota satpol PP diminta menjaga pintu ruang rapat dan tidak membolehkan siapapun masuk, termasuk intel dan wartawan.
Namun rapat tertutup itu bisa diketahui wartawan dan para pengunjung di DPRD, karena secara diam-diam ada anggota dewan yang live di Facebook.
Satu per satu anggota dewan dipanggil untuk memberikan hak suara di dalam kertas yang telah disiapkan dan diminta menuliskan tiga nama.
Dalam live itu, Nus Waemese dari PDIP anggota dewa ke 25 yang dipanggil untuk memberikan hak suara.
Setelah menulis tiga nama, sebelum memasukan surat suara ke kotak, ia dengan sengaja membuka surat suara yang telah tertulis tiga nama, sehingga sempat terlihat siapa yang dipilih.
Setelah dilakukan perhitungan surat suara, setiap surat suara dibuka terdengar teriakan nama Djalaludin Salampessy, Najib Hentihu (Kepala Bappeda) dan Mansur Mamulati (Krpala Satpol PP).
Sedangkan surat suara lainnya mengakomodir nama M Ilyas Hamid (sekda), Azis Tomia (Kadis Pendapatan) dan Sugeng Widodo (Kepala Inspektorat).
Namun ada satu surat suara yang menulis nama Ilyas Hamid, Sugeng Widodo dan Djalaludin Salampessy, sehingga ketiganya mengunci perolehan surat 13 suara, atau hanya selisih lebih satu suara dari Najib Hentihu, Mansur Mamulati dan Azis Tomia.
Usai rapat ditutup, tiga pimpinan dewan dan seluruh anggota keluar ruang dan bergegas tinggalkan gedung dewan.
Tidak ada satupun yang mau menerima. Berikan keterangan pets kepada awak media.
Namun sebelum rapat tadi sore, awak media telah mendapat bocoran kalau Golkar tidak solid mendukung putera daerah. Demikian halnya dengan PKB dan PKS.
Ada yang menyebutkan, dua hati sebum raoat penentuan tiga nama di DPRD, konon ada pertemuan dan deal PG, PKB dan PKS dengan Djalaludin Salampessy.
Namun Djalil Mukaddar dari PKB menyangkal dan membantah ada pertemuan dengan Djalaludin.
Sementara Ketua PKS Buru, Solihin Buton yang dikonfirmasi tidak menjawab soal pertemuan dan deal dengan Djalaludin. "Nanti lihat saja hasil rapat, " elak Solihin Buton.
Sebelum rapat, kubu yang terang-terangan menyatakan dukungan agar tiga calon seluruhnya putera daerah adalah Partai Nasdem.
Nasdem melihat banyak di daerah lain, Penjabat dari putera daerah. Kenapa dari Buru tidak bisa, sedangkan sumber daya yang memenuhi syarat sangat banyak, sehingga tidak harus dari luar Buru yang datang memimpin.
Satu sumber terpercaya di tubuh Golkar melalui pesan WA menyebutkan kalau partainya tidak solid mendukung putera daerah.
Sumber di elit Partai Golkar ini menulis, kalau di tubuh mereka ada tiga orang mendukung Djalaludin Salampessy.
Sumber ini terang-terangan menyebut nama Rum Soplestuny, Ye Seh Assagaf dan Fandi Umasugi.
Sehari sebelumnya lewat percakapan telepon dengan wartawan media ini, Rum Soplestuny juga terang-terangan menilai kalau Djalaludin Salampessy masih layak dipilih lagi menjabat Bupati. (LTO)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |