Close
Close

Banda : Muhammadiyah dan Aisyiyah Banyak Berkarya Bagi Negara

Namrole, Orasirakyat.com
Kegiatan Musyawarah Ke II, Muhammadiyah dan Aisyiyah kabupaten Buru Selatan (Bursel) resmi digelar di gedung serba guna Pemda Bursel, Sabtu (20/05/2023).


Kegiatan ini dibuka oleh Assiten II Bidang Perekenomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Bursel, Ibrahim Banda.


Banda saat membacakan sambutan Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa menyebutkan bahwa Muhammadiyah dan Aisyiyah adalah organisasi keagamaan yang telah banyak bersumbangsih bagi perkembangan NKRI.


"Muhammadiyah adalah salah satu organisasi keagamaan terbesar di Indonesia dan bahkan Muhammadiyah adalah satu-satunya organisasi di dunia yang memiliki aset terbanyak, yang tercermin pada amal usaha baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun sosial," ucap Banda. 


Lanjutnya, Ma’ruf Nahi Mungkar dalam usia 111 tahun 6 bulan saat ini, telah menorehkan sejarah bagi perkembangan peradaban umat manusia di Indonesia bahkan di dunia. 


Karya besar Muhammadiyah kepada negara telah direkam oleh pemerintah, termasuk peran besar Muhammadiyah dalam penanganan Covid19 melalui pemanfaatan fasilitas kesehatan Muhammadiyah berupa klinik dan rumah sakit dengan segala dukungan infrastrukturnya. 


"Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan, Muhammadiyah telah mendirikan puluhan ribu lembaga pendidikan mulai dari Paud, TK, SD, SMP/Tsanawiyah, SMA/Aliyah, termasuk 172 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan sudah melintasi negara," pujinya.


Selain itu, Muhammadiyah juga sudah mendirikan pesantren lebih dari 400 buah. 


Tak hanya di bidang pendidikan, di bidang sosial Muhammadiyah juga telah mendirikan ratusan panti asuhan, serta berbagai lembaga dalam rangka berbagi antar sesama umat demi dan atas nama kemanusiaan. 


"Muhammadiyah sebagai gerakan keagamaan yang bermisi Tajdid dengan watak modern dan reformis di abad kedua, menjadi tanggungjawab warga persyarikatan terutama pimpinan pada semua tingkatan dan lini organisasi. Pikiran tajdid atau pembaruan mesti bersemi dalam diri warga," paparnya.


Disamping itu, maju mundurnya persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiah sangat tergantung kepada para pimpinan sebagai aktor utama kemajuan. 


Dalam konteks ini, maka setiap unsur pimpinan baik di Muhammadiyah maupun Aisyiyah harus berpikir ' Pemimpin Berkemajuan Islam ' di tengah dinamika zaman saat ini dan ke depan. 


"Oleh karena itu, menjadi unsur pimpinan daerah Muhammadiyah dan Aisyiyah harus ikhlas mewakafkan diri kepada persyarikatan guna mewujudkan kehidupan islam Rahmatan Lil Aalamin," ujarnya.


Mewakili Pemda Bursel, Banda berharap, Muhammadiyah dan Aisyiyah yang merupakan organisasi keagamaan dapat menjadi perekat dari keberagaman etnis dan suku bangsa yang ada di Indonesia, tak terkecuali di kabupaten Bursel. 


"Muhammadiyah dan Aisyiyah harus terus berinovasi, berkontribusi bagi kelangsungan pembangunan bangsa, serta peradaban manusia, dan yang utama adalah pembanguan dan peradaban di bumi Lolik Lalen Fedak Fena ini," pintanya. 


Dikesempatan itu, ia berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah sebagai organisasi keagamaan terbesar di Indonesia selalu melakukan terobosan-terobosan yang dapat mempercepat terwujudnya cita-cita bangsa, yakni keadilan dan kemakmuran.


"Teruslah melalukan terobosan-terobosan yang mampu mempercepat terwujudnya keadilan dan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," tandasnya. (AL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama