Close
Close

Jalan Lingkar Pulau Ambalau Hanya Jadi Bahan Prank dan Janji Palsu Di Momen Politik

Namrole, Orasirakyat.com
Kabupaten Buru Selatan (Bursel) nanti pada tanggal 21 Juli 2023 akan memasuki usia yang ke 15 tahun, namun sangat disayangkan ada kecamatan yang sampai saat ini sangat tertinggal dalam progres pembangunan infrastruktur. Kecamatan itu adalah kecamatan Ambalau.


Kenapa disebut demikian, sebab sampai saat ini jalan lingkar pulau Ambalau yang merupakan proyek janji - janji pada setiap momen politik belum mampu diselesaikan.


"Semua boleh bilang Bursel maju tapi sampai sekarang jalan Lingkar Ambalau belum selesai bahkan realisasinya nol besar. Padahal di setiap momen politik jalan lingkar Ambalau ini selalu dijadikan isu hangat untuk meraih simpati dan perhatian masyarakat Ambalau," ucap Ketua persekutuan kakak adik Nusalaut - Ambalau (Nusamba) Bursel, Edwin Tahapary kepada Wartawan, Jumat (26/5/2023) di Namrole.


Lanjut Tahapary, akibat kondisi jalan tersebut, membuat masyarakat pulau Ambalau hanya dapat melakukan aktifitas dari satu desa ke desa yang lain dengan menggunakan akses laut yakni menggunakan Jhonson.

Kondisi Jalan Lingkar Ambalau Saat Ini
"Jalan lingkar pulau Ambalau sangat dinantikan progresnya oleh seluruh masyarakat Ambalau karena pada saat musim timur atau musim gelombang seperti ini sangat sulit bagi masyarakat untuk melakukan akses kegiatan dari satu desa ke desa yang lain melalui jalur laut, untuk itu akses darat sangat diperlukan," ucap Tahapary.


Katanya, dengan tidak adanya akses jalan lingkar pulau Ambalau  berpengaruh juga pada kondisi ekonomi masyarakat setempat.


"Kondisi ini membuat ekonomi masyarakat semakin lemah, tidak berkembang apalagi sudah berada pada musim gelombang seperti sekarang ini. Contoh sederhana saja pada saat nelayan menangkap ikan di desa Ulima ataupun desa Masawoy namun hasil tangkapan tersebut sulit untuk dijual ke desa - desa tetangga karena terhalang musim gelombang. Lalu harapan untuk mengembangkan ekonomi masyarakat itu dari mana," papar Tahapary.


"Pertanyaan kritis kami selama ini dimana Pemda dan DPRD Bursel yang telah dipercayakan oleh masyarakat dan merupakan representasi sebagai perwakilan rakyat di gedung yang terhormat itu, apakah selama ini mereka tidak tahu atau pura - pura tidak mau tahu dengan kondisi yang dialami masyarakat Pulau Ambalau terutama pada akses jalan yang selama ini menjadi kendala besar bagi mereka ataukah ada apa?," tanya Tahapary.

Kondis Jalan Lingkar Ambalau
Menurutnya, Pemda dan DPRD seharusnya mempercepat pembangunan jalan lingkar tersebut sehingga potensi jatuhnya korban kecelakaan laut tidak terjadi.


"Mungkin mereka menunggu ada korban karena kecelakaan laut akibat gelombang besar barulah mereka ingat bahwa di kabupaten Bursel itu di dalamnya ada kecamatan Ambalau," ketusnya.


Ketua Nusamba Bursel ini juga  menilai seakan - akan ada tebang pilih dalam progres pembangunan yang terjadi di kabupaten Bursel dimana kecamatan Ambalau terkesan dianak tirikan oleh Pemda Bursel dalam proses - proses pembangunan daerah.


"Untuk itu kami Nusamba Bursel sangat berharap agar Pemda dan DPRD dapat memperhatikan jalan lingkar pulau Ambalau agar aktifitas masyarakat dari satu desa ke desa yang lain tidak terganggu akibat musim gelombang dan jika akses darat bisa dilalui dengan baik, perputaran ekonomi dapat berjalan dengan lancar," terangnya.

Eksplore Pengurus Nusamba Bursel Dijalan Lingkar Ambalau

Ia menambahkan, kalaupun progres jalan lingkar Pulau Ambalau tersebut tidak dapat direalisasikan oleh pemerintah daerah lewat APBD Pemda Bursel, harusnya pemerintah berfikir untuk dapat mengali fungsikan progres pembangunan jalan tersebut dari APBD ke APBN.


"Kalau tidak bisa menggunakan APBD kan bisa dialihkan ke APBN,"  tandasnya.  (Red)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama