Namlea, Orasirakyat.com - Tim Periset Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang diketuai Dr. Besse Darmawati, S.S., M.Pd menyelenggarakan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) atau santer dikenal dengan istilah Focus Group Discussion (FGD) tentang pengembangan bahan ajar sastra berbasis kearifan lokal di Kabupaten Buru, di Namlea, Jumat malam (2/6/2023).
Dalam siaran pers tertulis pagi ini yang dikirim ke redaksi, dijelaskan Penelitian ini juga beranggotakan dari beberapa peneliti dari BRIN, yaitu Sri Kusuma Winahyu, S.S., M.Hum., Rehan Halilah Lubis, S.Pd., M.Hum., Pradicta Nurhuda, S.Pd., dan Dr. Herianah, S.S., M.Pd.
Anggota tim penelitian melibatkan pula peneliti dari Universitas Iqra Buru, Dr. Saidna Zulfiqar bin Tahir, Lc., M.Pd, dan Peneliti Universitas Pattimura, Dr. Iwan Rumalean, S.Pd., M.Pd.
Kegiatan dihadiri oleh 12 sastrawan lokal di Pulau Buru yang bertujuan untuk memperoleh data tentang sastra berbasis kearifan lokal Pulau Buru dan karya sastra apa saja yang tepat diadopsi dan diadaptasi dalam mengembangkan materi ajar sastra berbasis kearifan lokal di Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang ada di Kabupaten Buru.
Untuk mencapai tujuan tersebut, selain diskusi dengan para sastrawan, tim peneliti juga melibatkan narasumber yang kompeten dalam bidang ini, yaitu Johoriah Tan, S.E. yang biasa disapa dengan Mama Je, seorang budayawan dan sastrawan lokal Pulau Buru.
Saat ini, beliau juga menjabat sebagai Ketua Organisasi Perempuan Indonesia Peduli Buru dan Pembina Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kabupaten Buru.
Dalam paparan materinya, Mama Je menjelaskan, bahwa Kabupaten Buru kaya dengan sastra, baik lisan maupun tulisan.
Saat ini, kajian-kajian ilmiah (scientific research) yang mengeksplorasi karya sastra yang berada di ambang kepunahan masih sangat minim, terutama pada sastra lisan, sehingga perlu dikaji dan dikembangkan lebih lanjut untuk dijadikan materi ajar bagi peserta didik di sekolah-sekolah guna mereduksi ancaman kepunahan karya sastra tersebut di Kabupaten Buru.
Hasil DKT ini akan diinventarisir dan dijadikan sebagai masukan dalam penyusunan bahan ajar sastra berbasis kearifan lokal di kabupaten Buru dan akan dijadikan bahan DKT dengan para akademisi pada tanggal 12 Juni 2023 dan DKT dengan guru MGMP Bahasa Indonesia pada tangga 15 Juni 2023.
Ketiga DKT ini akan mengonfirmasi dan melengkapi data yang diperoleh melalui angket, observasi dan wawancara yang dilakukan oleh tim peneliti, sehingga koprehensivitas data ini nantinya benar-benar menghasilkan materi ajar sastra berbasis kearifan lokal dan dapat dieksperimentasikan secara efektif dan efisien di SMP se-Kabupaten Buru. LTO)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |