Namlea, Orasirakyat.com - Kabupaten Buru Maluku-Kritikan pedas datang dari Sofyan Muhammadia, Wartawan Buru ini mengkritik keras atas pelayanan dari pihak Rumah Sakit Namlea.
Pasalnya ketika ponakan kecilnya mengalami panas tinggi (Step) hingga masuk ke rumah sakit, tidak ada pelayanan atau tindakan dari dokter spesialis anak, yang ada hanyalah perawat saja."Ungkapnya.
Sehingga jelan dua hari di rumah sakit, dirinya memutuskan ponakannya untuk keluar dari rumah sakit.
Pemerintah Daerah Kabupaten Buru dan unsur Legislatif DPRD Kabupaten Buru harusnya mengambil langkah tegas, tentang pelayanan di rumah sakit tersebut.
Pelayanan yang di maksud adalah para tenaga medis (Dokter) yang tidak hadir bertugas di rumah sakit Namlea Kabupaten Buru.
Ternyata menurut Sofyan dari informasi yang di dapatkannya. Ketidak hadir para dokter di RSU Namlea di duga lantaran hak TPP para dokter yang belum terbayarkan sejak tahun 2022-2023 kurang lebih mencapai 11 bulan.
Jika itu benar masalahnya, maka Penjabat Bupati Buru Djalaludin Salampessy harus bertindak cepat dalam menyelesaikan hak-hak mereka. Sehingga kewajiban mereka sebagai pelayanan publik dapat bekerja secara maksimal.
"Jangan sampai kita masyarakat buru para pasien yang menjadi korban"
Rumah sakit di Namlea sudah banyak mengalami masalah baik dari masalah pelayanan, kekurangan obat, kekurangan kantung darah, oksigen dan lainnya.
25 Anggota DPRD Kabupaten Buru, jangan hanya sebatas gaya saja. Panggil para dokter-dokter yang ada di RSU Namlea sehingga bisa mengetahui akar masalah yang terjadi hingga saat ini.
Jika saja pelayanan di rumah sakit masih buruk seperti ini, harap RSU Namlea di tutup saja. (*)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |