Namrole, Orasirakyat.com - Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Safitri Malik Soulisa berharap warganya dapat menjadi agen kebersihan dan pelestarian lingkungan, selain Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang selama ini menjadi agen kebersihan dan pelestarian lingkungan.
"Besar harapan kami, mulai detik ini tidak hanya DLH yang jadi agen kebersihan dan pelestarian lingkungan akan tetapi saudara-saudari, turut andil sebagai agen dimaksud. Jangan merasa bosan, jangan merasa lelah, tanamkan kesadaran masyarakat di sekitar kita akan ancaman nyata sampah plastik yaitu dengan mendaur ulang sampah secara berkelanjutan, " ajak orang nomor satu di Fuka Bipolo ini, dalam sambutannya yang di bacakan Asisten III Kabupaten Bursel Hamis Souwakil, saat membuka implementasi aksi perubahan, yang di promotori oleh Kepala Dinas LH, Samsul Bahri Sampulawa, Kamis, (27/7/2023) yang di pusatkan di Kantor DLH Bursel.
Menurut Safitri, sesuai moto sebagai agen kebersihan dan pelestarian lingkungan, harus diingat bersama bahwa urusan pelestarian alam bersama bukanlah masalah kecil karena menyangkut kehidupan masa kini dan yang akan datang.
"Ancaman nyata pelestarian lingkungan menjadi masalah besar di dunia diantaranya adalah masalah sampah plastik. Dimana setiap manusia yang terlahir di bumi pasti menghasilkan sampah. Olehnya itu, menjadi tanggung jawab bersama dalam mengolah sampah untuk meminimalisir terjadinya degradasi lingkungan, " tuturnya.
Pihaknya mengaku, diperlukan bijak dalam pengelolaan di setiap tingkatan. Pada saat kita mereduce, reuse dan merecycle sampah, artinya kita telah berperan aktif dalam upaya melestarikan lingkungan."Saat ini, plastik yang terbuang di bakar dan menjadi asap beracun, menjadikannya salah satu ancaman terbesar bagi bumi ini. Tidak hanya itu, yang jarang diketahui adalah mikro plastik bisa masuk ke dalam makanan yang kita makan dan air yang kita minum, bahkan udara yang kita hirup, " sebutnya.
Ia mengaku, banyak produk plastik mengandung zat adiktif berbahaya, yang dapat mengancam kesehatan semu orang.
"Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya kegiatan ini yaitu implementasi rancangan aksi perubahan oleh saudara Samsul Bahri Sampulawa yang mengangkat upaya pengurangan sampah melalui pemberdayaan masyarakat di Kota Namrole sebagai peserta diklat Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan ke VII, dengan bentuk kegiatan berupa pelatihan pengolahan /daur ulang sampah organik menjadi barang bernilai ekonomis, " pujinya.
Pantauan wartawan media ini, sejumlah warga dari sejumlah Desa, lintas agama, dan pemerhati lingkungan turut mengikuti praktek mendaur ulang sampah organik menjadi barang yang bernilai ekonomis.
Peserta di ajak untuk mendaur ulang minyak jelantah atau minyak goreng bekas, menjadi lilin aroma terapi dan sabun cuci batangan.
Serta mencontohkan pembuatan Pupuk Cair Organik (PCO) dengan memanfaatkan komposer yang telah di rakit dari sebuah drum yang telah di rancang sedemikian rupa dengan saringan di bagian dalamnya, serta pipa yang telah di lubangi untuk nantinya dari hasilnya dapat menjadi PCO, yang tentunya bernilai ekonomis juga. (Yul)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |