Pejabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena yang berkesempatan hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa adat istiadat seperti ini harus tetap di jaga dan dilestarikan turun temurun untuk anak cucu.
"Kita yang ada hari ini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga tatanan budaya adat istiadat yang telah diwariskan kepada kita untuk dijaga, dan dilestarikan turun temurun untuk generasi kita," ucap Bodewin dalam kegiatan tersebut.
Pada acara adat ini, selain dihadiri oleh para pemangku adat Negeri Hatiwe Kecil, hadir juga empat negeri (desa) lainnya yang merupakan Pela dari Hatiwe Kecil yakni Hatiwe Besar, Hitu Mesing, Galala dan Haria.
Wattimena menuturkan, kalau negeri-negeri mau eksis, maka para warganya mesti menghargai adat istiadat masing-masing desa (Negeri). Tidak boleh ada satu yang merasa lebih dari yang lain.
"Sebab kita tau negeri ini dibangun atas kesepakatan bersama. Saling pengertian di antara satu dengan yang lain, karena itu kita diwariskan budaya yang kita kenal dengan pela dan gandong," terangnya.
"Pela dan gandong (saudara kandung) merupakan perekat kuat antara negeri-negeri adat di Maluku dan hari ini kita saksikan bahwa apa yang diwariskan itu masih terus dijaga oleh lima negeri ini Hative Kecil, Hitu Mesing, Hative besar, Haria dan Galala. Ini cara kita untuk menghargai apa yang sudah dilakukan oleh leluhur dan kita harus tetap menjaga, melestarikan adat istiadat budaya yang sudah dirancang susah-susah oleh pendahulu kita," ulasnya.
Ia menjelaskan bahwa, Penas Pela merupakan ritual peringatan peristiwa tumpah darah pada masa lampau dan dari sana munculah kesepakatan untuk menjaga dan membangun hubungan saudara untuk saling bantu dalam peristiwa-peristiwa peperangan baik peperangan antar negeri maupun melawan penjajahan kolonial Belanda.
Pihaknya berharap, proses adat istiadat terus dilestarikan demi memotivasi semua orang akan semangat perjuangan dan rasa saling mendukung antara negeri yang satu dengan negeri yang lain.
" Tidak ada satupun dari kita yang bisa mengacaukan hubungan persaudaraan yang sudah terbangun di negeri raja-raja di Kota Ambon ini termasuk keberadaan Kota ambon yang mana kehadirannya merupakan buah perjuangan leluhur kita," tandasnya.
Dikesempatan itu, Watimena juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya Panas Pela dan peresmian Baileo (rumah rakyat) Hatiwe Kecil.
"Pemkot Ambon bertugas hanya memastikan kota ini aman, damai, nyaman untuk kita beraktivitas dan berusaha, karena dengan cara ini kita bisa melihat kota ini maju ke depan dan masyarakat bisah memenuhi kebutuhan hidupnya," tutupnya. (JP)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |