Ia mengakui, selain HIV untuk AIDS terdeteksi sebanyak 6 orang dimana angka itu diperoleh, setelah pihaknya melakukan screening pengambilan darah untuk diperiksa ke sejumlah orang diberbagai lokasi, seperti di tempat karaoke, penginapan, dan populasi lainnya yang berpotensi terpapar HIV dan AIDS.
“Jadi kita biasanya melakukan screening di lapangan setiap malam, mulai pukul 22.00 WIT sampai dengan pukul 01.00/02.00 WIT dini hari ke beberapa lokasi yang dianggap sebagai tempat-tempat populasi," ungkap Pelupessy, Kamis (10/8/2023).
Pelupessy menjelaskan, selain dengan cara itu, pemeriksaan HIV dan AIDS pada ibu hamil yang memeriksa kandungan di Puskesmas juga dilakukan.
“Setiap iBu hamil yang datang periksa kandungan juga wajib kita periksa HIV dan AIDS. Itu berlaku di seluruh fasilitas kesehatan,” terangnya.
Meski ratusan orang telah terpapar, namun Pelupessy tidak menjelaskan secara rinci terkait jumlah penderita didominasi oleh perempuan atau laki-laki, dan penyebarannya di desa/negeri dan kelurahan mana saja di Kota Ambon.
Ia berharap, semua warga Ambon untuk tetap mawas diri dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa membahayakan dirinya karena terkena penyakit HIV/AIDS. (Tim)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |