Namrole, Orasirakyat.com
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (6/10/2023) di lantai dua aula kantor Bupati Bursel dan di hadiri oleh 10 peserta dari instansi tingkat kabupaten dan 17 instansi tingkat kecamatan.
Turut hadir sekaligus sebagai pemateri, Wakil Bupati Bursel, Gerson Eliaser Selsily dan Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ambon Kakanim Ambon, Abduraab Ely.
Selain itu hadir juga, Assiten II Setda Bursel, Ibrahim Banda, Kasi INTELDAKIM Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ambon, Defi Rajasa sebagai Ketua Panitia sekaligus moderator, TNI Polri dan tamu undangan lainnya.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Ambon, Abduraab Ely disela-sela kegiatan mengatakan tujuan utama Rakor yang digelar adalah untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang asing di kabupaten Bursel.
"Tujuan rapat ini supaya bagaimana kita menyatukan satu persepsi bahwa tugas pengawasan orang asing itu bukan hanya tugas dari pada imigrasi tapi tugas dari semua instansi terkait baik itu dari pihak kepolisian, Pemda, TNI, intelejen dan semua stakeholder itu bisa bersatu padu mengawasi dan melihat orang asing yang berkegiatan di daerah ini," ucap Ely.
Ia mengungkapkan, sesuai data yang dikantongi pihaknya, untuk Bursel itu ada dua warga asing yang sudah tercover di Kementrian Hukum dan HAM dan mereka akan diputihkan.
Ely membeberkan, kedua orang asing yang sudah terdata tersebut, sampai saat ini negara asal mereka belum memberikan informasi maupun klarifikasi bahwa mereka berdua adalah warga dari negara tersebut.
"Kedua orang ini tidak punya dokumen dan negara mereka sampai saat ini belum menginformasikan kepada kami bahwa mereka adalah benar warga negara disana sehingga kami mengusulkan ke pelayanan hukum untuk ditindaklanjuti," akuinya.
Sementara untuk satu orang yang disampaikan oleh Wakil Bupati Bursel, lanjut Ely, belum dapat didata oleh pihaknya karena belum menjangkau sampai ke lokasi tempat orang asing tersebut berkegiatan.
"Kalau satu orang yang disampaikan Pak Wakil Bupati itu memang daerahnya belum kita menyentuh kesana. Inilah tugas dari pada teman-teman disini yang bernaung di anggota Tim PORA," ujarnya.
Ely menambahkan, ada sejumlah lokasi di Bursel yang belum dijangkau sehingga pihaknya meminta Tim PORA Bursel untuk bisa berjalan dan bekerja bersama-sama karena yang paling tauh kondisi di daerah ini adalah Tim PORA Bursel.
"Kami minta anggota Tim PORA Bursel bekerja bersama karena yang paling tau daerah ini adalah kepala desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan para camat yang membawahi wilayah-wilayah itu," tandasnya.
Sementara Wakil Bupati Bursel, Gerson Eliaser Selsily mewakili Pemda Bursel sangat mendukung kegiatan tersebut. Dukungan diberikan terutama berhubungan dengan pengawasan orang asing di wilayah kabupaten Bursel.
"Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini karena yang kami jaga adalah dampak negatif dimana ketika kehadiran orang asing itu bisa datang dengan membawa budaya-budaya atau hal-hal yang sesungguhnya tidak kita inginkan," kata Selsily.
Untuk itu, Selsily mengaku proses pengawasan orang asing ini sangat penting terkait dengan keberadaan dan aktifitas mereka.
"Kita tauh bersama belakangan ini kejahatan-kejahatan trans internasional juga tinggi sehingga mau tidak mau proses pengawasan terhadap mereka yang ada disini harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh sehingga perlu sinergitas dari Kabupaten sampai di kecamatan- kecamatan bahkan sampai di desa - desa," papar Selsily.
Menurutnya, jika pengawasan terhadap orang asing dilakukan dengan ketat maka akan membawa dampak keamanan yang kondusif bagi masyarakat Bursel.
"Kalau dilakukan pengawasan dengan ketat, masyarakat Bursel akan betul-betul hidup aman dan terhindar dari hal - hal yang tidak kita inginkan secara bersama," tandasnya. (AL)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |