Namrole, Orasirakyat.com - Sejumlah Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Buru Selatan (Bursel) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Bupati dan DPRD setempat, Kamis 23 November 2023.
Dalam aksi yang dikoordinir Ketua Cabang GMNI Bursel, Epot Latbual tersebut, masa menuntut Pemerintah daerah Bursel untuk mencabut ijin operasi Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya yang selama ini beroperasi di wilayah hutan Buru Selatan.
Pasalnya menurut pendemo, akibat penambangan yang dilakukan PD Panca Karya sejauh ini, telah merusak ekosistem lingkungan di sejumlah desa dan dusun di daerah ini. Lokasi terparahnya berada di dusun Fatiban.
Selain itu, menurut pendemo PD Panca Karya juga berencana melanjutkan operasi penebangan kayu ke Desa Kayu Putih, Kecamatan Waesama Bursel. Setelah merusak hutan dan lingkungan di Desa Tikbary, Kecamatan Namrole dan sekitarnya.
"Kami minta pemerintah daerah untuk mencabut ijin operasi PD Panca Karya, karena telah merusak ekosistem lingkungan di daerah ini. Tak hanya itu, PD Panca Karya juga berencana melanjutkan aktivitas penebangan kayu ke Desa Kayu Putih Kecamatan Waesama," terbaik pendemo.
Selain merusak lingkungan, diduga terjadi peredaran Narkoba jenis sabu-sabu di PD Panca Karya. Untuk itu, pemerintah diminta serius menyikapi persoalan ini.
"Tak hanya merusak lingkungan, tapi keberadaan PD Panca Karya juga merusak generasi di daerah ini," kata pendemo.
Aksi demonstrasi tersebut, dikawal ketat aparat kepolisian dan Satpol PP Bursel. Berorasi selama satu jam, pendemo akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan aman. (Tim)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |