Namrole, Orasirakyat.com
Kegiatan ini berpusat di Gedung Serbaguna Pemda Bursel pada Sabtu (25/11/2023) dan dihadiri oleh Wakapolres Bursel, Kompol Noovy E A Sapulette; Plt Sekda Bursel, Ruslan Makatitta; Ketua DPRD Bursel, Muhajir Bahta; Plh Ketua KPU, Jainudin Solissa; staf Bawaslu Bursel, Perwakilan Kodim 1506 Namlea, Pimpinan Partai Politik, Tokoh Agama, Tokoh Adat dan pimpinan OKP/Ormas serta seluruh peserta deklarasi Pemilu damai.
Kapolres Bursel, AKBP M. Agung Gumilar dalam sambutannya yang dibacakan oleh Wakapolres Bursel, Kompol Noovy A E Sapulette mengatakan kegiatan Deklarasi Pemilu Damai ini merupakan kolaborasi Polri dan KPU yang dilaksanakan serentak oleh jajaran Polri se-Indonesia.
Pelaksanaan deklarasi menurutnya bukan hanya Seremonial belaka namun dapat diaktualisasikan dalam pelaksanaan Pemilu Tahun 2024 sehingga Pemilu tersebut dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
"Pemilu adalah tonggak sejarah penting dalam perjalanan demokrasi kita yang memungkinkan warga negara untuk berpartisipasi dalam menentukan masa depan Negara ini. Sebagai Kepolisian, tugas kami adalah memastikan bahwa Pemilu dapat berjalan dengan damai, adil dan jujur serta bebas dari gangguan apapun," ujar Sapulette.Pihaknya mengaku bahwa Pemilu seringkali memunculkan ketegangan dan persaingan yang sengit, namun perlu ditekankan bahwa sangat penting menjalankan proses Pemilu dengan penuh rasa tanggung jawab dan menghormati hak-hak setiap warga negara.
"Kami berkewajiban melindungi hak-hak warga negara untuk berpartisipasi dalam Pemilu tanpa tekanan dan ancaman," tegasnya.
Pihaknya mengakui bahwa pengamanan Pemilu bisa berjalan dengan baik apabila dalam pelaksanaanya dibantu oleh seluruh aparat keamanan dan unsur terkait dengan harapan, tahapan Pemilu 2024 dapat berlangsung dengan aman dan damai.
"Saya mengajak kita semua untuk menjaga perdamaian dalam menyukseskan Pemilu aman, damai dan berintegritas, menyatukan tekad, niat dan komitmen untuk bersama - sama menjaga persatuan, kesatuan, menjunjung tinggi etika politik, menghindari tindakan yang memicu konflik serta menyelesaikan perbedaan dengan cara damai dan konstruktif agar terciptanya stabilitas Kamtibmas demi melahirkan pemimpin yang mampu membawa bangsa dan negara serta kabupaten Bursel menuju masa depan yang lebih baik," tutupnya.
Ditempat yang sama, Plh Ketua KPU Bursel, Jainudin Solissa menuturkan, saat ini tinggal menghitung hari, semua sudah berada dalam tahapan kampanye Pemilu 2024 baik itu partai politik, calon anggota DPD maupun calon presiden dan wakil presiden yang mana akan dimulai pada tanggal 28 November 2023 dan akan berakhir pada tanggal 10 Februari 2024."Oleh karena itu, sebagai penyelenggara di tingkat kabupaten kami berharap sungguh untuk seluruh peserta Pemilu untuk memanfaatkan momentum pelaksanaan kampanye Pemilu Tahun 2024 dengan sebaik-baiknya dan dengan penuh rasa tanggung jawab," harapnya.
"Apa yang kemudian diatur dalam dalam ketentuan undang-undang Pemilu, PKPU, maupun peraturan - peraturan lainnya senang tiasa dijunjung tinggi oleh kita semua sehingga harapan dan cita-cita bersama untuk mewujudkan Pemilu sebagai sarana integrasi bangsa dapat diwujudkan pada 14 Februari 2024 nanti," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bursel, Hj. Safitri Malik Soulisa dalam sambutannya yang dibacakan Plt. Sekda Bursel, Ruslan Makatita mengatakan Pemilu secara esensi merupakan proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan bangsa.
Pemilu juga merupakan momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa, mengenai seberapa jauh nilai-nilai demokrasi telah menjadi bagian dari jati diri bangsa Indonesia."Saya percaya, kita semua yang hadir di sini sependapat, bahwa Pemilu damai adalah sebuah kerja besar yang membutuhkan partisipasi dari seluruh elemen bangsa, mulai dari tataran individu, kelompok, maupun masyarakat secara kolektif. Pemerintah sendiri, telah senantiasa berkomitmen untuk menjaga kondusifitas dan keamanan selama Pemilu," paparnya.
Bupati menjelaskan, jika di cermati, dalam rangka pelaksanaan Pemilu yang akan berlangsung di tahun 2024 nanti, ada empat kunci sukses yang menjadi faktor utama.
Pertama, yaitu faktor penyelenggara Pemilu. Dalam hal ini adalah KPU dan Bawaslu. Dimana sangat penting untuk menjaga integritas yang adil, obyektif dan profesional.
Kedua, yaitu faktor peserta Pemilu, dalam hal ini adalah peserta Pemilu yang terdiri dari partai politik bersama para calon legislatif. Yang mana peserta Pemilu dituntut memiliki integritas, patuh dan taat terhadap regulasi yang ada serta tidak memantik politik SARA.
Ketiga, adalah faktor masyarakat atau pemilih yang juga harus memiliki integritas, karena seorang pemilih memiliki hak konstitusional yang digunakan dengan penuh tanggung jawab. Dan yang ke empat adalah faktor stakeholder seperti Kepolisian, TNI dan ASN yang harus menjaga netralitasnya.
“Untuk itu saya titip kepada semua pihak baik itu dari penyelenggara, peserta, unsur TNI dan POLRI serta Satuan Kerja Perangkat Daerah, untuk menjaga marwah Pemilu dan seluruh proses tahapan kegiatan Pemilu ini dengan bersama-sama bertanggung jawab untuk menjaga keamanan, ketertiban, dan kondusifitas lingkungan," tandasnya.Kegiatan dilanjutkan dengan Pembacaan Ikrar sebagai bagian dari komitmen mensukseskan Pemilu 2024. Setelah itu, dilanjutkan dengan Penandatangan Deklarasi Pemilu Damai 2024 oleh penyelenggara Pemilu maupun peserta Pemilu, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan pimpinan OKP/Ormas. (AL)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |