Ambon, Orasirakyat.com
Kepala Perwakilan (Kaperwil) BKKBN Provinsi Maluku Dra. Renta Rego yang hadir sekaligus membuka kegiatan ini, dalam sambutannya mengatakan bahwa Persoalan stunting merupakan salah satu persoalan yang menjadi fokus pemerintah karena memberikan dampak yang besar bagi kualitas generasi penerus bangsa dan SDM di masa depan negara.
Presiden menargetkan angka prevalensi Stunting pada tahun 2024 harus dapat diturunkan menjadi 14%.
"Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) angka prevalensi stunting di Provinsi Maluku tahun 2022 mencapai 21.6%. Untuk kabupaten Kepulauan Tanimbar angka prevalensi stunting dari tahun 2021 ke 2022 mengalami kenaikan 6.4 dari angka 25.1 menjadi 31.5%.
Hal ini menunjukan bahwa kita harus bekerja keras dan bekerja sama untuk menurunkan angka tersebut," ungkapnya.
"Kita berharap pada pengukuran angka prevalensi stunting di Tahun 2023 dapat mengalami penurunan," tambahnya.
Dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting, BKKBN melakukan fungsi intervensi sensitif dengan menjalankan berbagai program dan kegiatan di lapangan termasuk pelaksanaan kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dengan sasaran keluarga yang memiliki anak usia 0 – 6 tahun serta dan Ibu Hamil.
BKB bertujuan untuk memberikan KIE tentang pengasuhan, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan anak yang dimulai sejak masa konsepsi hingga anak berusia 2 tahun, melalu Kelas Orang Tua Hebat (KERABAT).
"Keberadaan kelompok BKB diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua serta anggota keluarga lainnya untuk mengasuh dan membina tumbuh kembang anak dengan baik agar menjadi generasi yang sehat, cerdas serta berkarakter," tambahnya
Dalam proses pengasuhan lanjutnya, tidak hanya dilakukan oleh ibu - ibu, tetapi ayah dan anggota keluarga lainnya yang ada di dalam rumah juga berperan.
"Untuk itu, saya mengajak semua orang tua dan keluarga agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan Bina Keluarga Balita (BKB)," ajaknya.
Ia menjelaskan, sejak bulan Juli 2023, BKKBN menggagas Gerakan Ayo ke Bina Keluarga Balita (BKB) dan Posyandu, dalam rangka memutus rantai kejadian stunting dan mempersiapkan generasi EMAS 2045.
Gerakan ini difokuskan pada pemberian layanan edukasi, pengasuhan di 1000 Hari Pertama Kehidupan, rujukan pelayanan kesehatan dan surveilance rutin.
Renta Rego berharap di Kabupaten Kepulauan Tanimbar dilakukan pelayanan BKB dan posyandu secara rutin serta melakukan pemantauan tumbuh kembang anak melalui Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Kartu Kembang Anak (KKA).
"Kepada para orang tuan bawalah anak ke posyandu serta berpartisipasi dalam BKB. Kepada para kader BKB saya menghimbau dapat melakukan kegiatan BKB yang diintegrasikan dengan Posyandu agar dapat meningkatkan kualitas anak-anak kita," imbaunya.
Selain itu Pengisian Kartu Kembang Anak, merupakan salah satu target kinerja BKKBN untuk memastikan anak-anak berkembang secara baik.
"Kepada para kader, PKB/PLKB Pendamping kami harapkan proses pelaporan kegiatan kelompok BKB dan juga penggunaan KKA harus dilaporkan secara rutin melalui aplikasi SIGA," tandasnya. (AJP)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |