Sekedar diketahui, Non Governmental Organization (NGO) yang bernama The Sea Cleaner (TSC) berasal dari Negara Perancis adalah sebuah organisasi yang bersifat tidak mengutamakan keuntungan dan bergerak di bidang kemaslahatan dan lingkungan.
Pemberian armada dari NGO TSC kepada DLH Provinsi Maluku guna mengatasi masalah sampah yang ada di Teluk Ambon.
"Di pastikan tahun 2024 ini, sekira pada bulan Juni - Juli Kapal Pengeruk sampah tersebut sudah tiba di Provinsi Maluku tepatnya di Kota Ambon," ungkap Kepala DLH Provinsi Maluku, Drs.Roy.C Siauta.M.Si. kepada Media ini, Rabu (10/1/2024).
Terkait dengan kehadiran kapal Pengeruk sampah tersebut maka DLH telah melakukan rapat bersama dengan perwakilan dari Sea Cleaner yaitu Mr Anthony sejak bulan desember tahun kemarin.
Sesuai dengan jadwal maka kapal tersebut di bangun di Perancis pada bulan Januari sampai dengan bulan Februari.
"Setelah itu, dilayarkan ke Indonesia pada bulan februari hingga Maret melalui surabaya, dan di rencanakan tiba di Ambon pada bulan Juni atau Juli," ungkap Siauta.
Siauta sempat menanyakan kepada Mr.Anthoni sebagi perwakilan dari NGO Sea Cleaner mengenai keberadaan kapal pengeruk sampah tersebut apabila di datangkan ke Ambon apakah kapal tersebut harus di layarkan lagi ke daerah lain ataukah seperti apa.
Namun dengan nada serius Mr. Anthoni memberi jawab bahwa, Kapal Pengeruk sampah ini sudah di beri nama Ambon, artinya tidak akan di berlayarkan lagi ke mana - mana.
Siauta mengakui bahwa, kapal tersebut adalah jawaban atas sebuah harapan dari Gubernur Maluku, Murad Ismail, yang selama ini mendorong DLH untuk mencari bahkan kalau bisa membeli kapal pengangkut sampah laut sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah yang terlampau banyak di perairan teluk Ambon.
"Ini jawaban atas doa dan kerja keras Pak Gubernur Murad Ismail mengingat sampah di perairan kita sangat banyak," akui Siauta.
"Harapan itu telah terjawab dengan bantuan kapal Pengeruk sampah yang akan di berikan oleh NGO Sea Cleaner," tambahnya.
Siauta menambahkan, kapal tersebut jika di rupiahkan nilainya seharga 6 Miliar lebih, namun di berikan secara cuma - cuma atau gratis.
"Dapat di katakan di akhir masa jabatan Gubernur Maluku, DLH mendapat bantuan alat pengeruk sampah maka sudah di pastikan kedepannya teluk Ambon terbebas dari sampah," Imbuhannya.
Ia mengaku, ketika bantuan kapal di serahkan maka Mr Anthoni juga akan mendampingi dalam memberikan pelatihan kepada pegawai DLH Provinsi Maluku untuk mengoperasikan kapal tersebut.
"Ini adalah perjuangan Gubernur dan wakil gubernur serta sekda Maluku termasuk DPRD Provinsi Maluku dan DPRD Kota Ambon dengan semua topangan yang luar biasa maka bisa mendapatkan kapal pengeruk sampah secara cuma - cuma atau gratis," ujar Siauta.
Ia berharap, semoga kapal ini dapat beroperasi dan teluk Ambon bisa bersih, selain itu sangat diperlukan kolaborasi masyarakat dalam menumbuhkan kesadaran mereka untuk tidak membuang sampah kelaut atau ke sungai karena laut maupun sungai bukanlah media atau sarana untuk membuang sampah.
"Masyarakat haruslah dengan penuh pemahaman dan kesadaran untuk membuang sampah pada tempat yang telah di sediakan yaitu tempat sampah," tutup Siauta. (AJP)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |