Namrole, Orasirakyat.com
Kegiatan ini berlangsung meriah di alun-alun kota Namrole karena dihadiri oleh artis Maluku seperti Ona Hetarua, Willy Sopacua, Om Memi, DJ Kenzatrona dan tarian SMTPI Waekam.
Selain para artis lokal Maluku, kegiatan peluncuran tahapan dan jadwal Pilkada ini juga di hadiri oleh Ketua KPU Bursel, Husni Hehanusa, Kordiv Teknis Pelaksanaan, Imran Loilatu; Kordiv Hukum dan Pengawasan KPU Bursel, Moh. Hasan Fakaubun; Kordiv Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Parmas dan SDM KPU Bursel, Mahyudin Tomia; Kordiv Data dan Informasi, Disman Longa; Sekretaris KPU, Abdurahman Nunlehu; Bupati Bursel, Safitri Malik Soulisa; Kapolres Bursel, AKBP Agung Gumilar; Dandim 1506 Namlea, pimpinan dan anggota DPRD Bursel, Komisioner KPU Kabupaten Buru, para asisten dan staf ahli Bupati, pimpinan OPD, para penjabat kepala desa, Toga dan Tomas serta tamu undangan lainnya.
Ketua KPU Bursel, Husni Hehanussa dalam pidatonya mengatakan Pilkada merupakan sarana kedaulatan rakyat untuk memilih Gubenur dan Wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati , secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil sebagaimana tertuang dalam undang-undang tentang pemilihan.
Hal tersebut juga dilandasi dengan pasal 1 ayat 2 UUD NRI 1945, menegaskan bahwa kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut UU.
Selain itu, lanjut Hehanusa, dalam pasal 18 ayat 4 UUD 1945 menyatakan pula bahwa Gubernur, Bupati, dan Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah Provinsi, Kabupaten dan kota dipilih secara demokratis."Pemilihan merupakan momentum ujian bagi seluruh elemen bangsa mengenai seberapa jauh nilai-nilai demokrasi telah menjadi bagian dari setiap warga negara dan jati diri bangsa Indonesia, maka esensi dari Pemilukada bukan hanya merupakan ajang perebutan kekuasaan semata sehingga terkesan proses ini hanya menjadi seremoni dan pragmatis, akan tetapi Pilkada juga merupakan proses pembelajaran dalam rangka pendewasaan kita sebagai anak bangsa untuk berpartisipasi dalam demokrasi," ucap Hehanusa.
Ia menyebut, partisipasi sebagaimana dimaksud adalah melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita sebagai warga negara untuk merasa peduli dan bertanggung jawab atas terselenggaranya pemilihan ini dengan aman, damai dan melahirkan pemimpin yang berhikmat, bijaksana dan berdaulat.Ia menjelaskan, pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati Bursel sudah 3 kali di lalui, dari tahun 2010, 2015 dan tahun 1020 dan sampai saat ini demokrasi negara dalam masa metamorfosa yang luar biasa, bahkan dalam tahun ini negara baru saja melalui Pemilu untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, anggota DPR dan anggota DPRD dan juga anggota DPD.
"Ada hal yang menjadi kebanggaan buat kita yakni tingkat partisipasi tertinggi dari 11 kabupaten kota di provinsi Maluku pada Pemilu kamarin ada di kabupaten Bursel dan MBD, maka dengan demikian saya atas nama lembaga KPU Kabupaten Bursel mengucapkan terimakasih yang tak terhingga kepada semua pegiat demokrasi," paparnya.
Pihaknya menyadari bahwa suksesnya Pemilu maupun Pilkada merupakan bagian dari peran semua elemen masyarakat termasuk TNI dan Polri. Maka dikesempatan itu, Hehanussa mengajak seluruh lapisan masyarakat Bursel untuk meningkatkan partisipasi dalam pemilihan serentak gubernur dan wakil gubernur serta bupati dan wakil bupati serentak yang akan berlangsung pada 27 November 2024 nanti.
"Kebetulan saat ini kami dalam pentahapan pencocokan dan penelitian daftar pemilih yang sudah kami laksanakan dari tanggal 24 Juni sampai 24 Juli 2024, maka bagi bapak ibu yang belum di coklit, siapkanlah dokumen berupa E-KTP dan Kartu Keluarga di rumah karena petugas pemutakhiran data pemilih akan menemui bapak ibu langsung di rumah masing-masing," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Bursel dalam sambutannya menuturkan bahwa dalam PKPU Nomor 9 tahun 2022, sasaran utama kegiatan partisipasi masyarakat adalah pemilih yang terdiri dari, pemilih pemula, pemilih muda, pemilih perempuan, pemilih penyandang disabilitas, kelompok marjinal, komunitas, kelompok keagamaan serta warga internet (Netizen).
Untuk itu, Bupati berharap KPU Bursel dapat memberi perhatian khusus terhadap diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) yakni diskusi yang melibatkan berbagai unsur mulai dari akademisi, para penggiat pemilihan kepala daerah serta organisasi yang bergelut di bidang pemilu.
"Atas nama pemerintah daerah, saya memberikan apresiasi kepada seluruh penyelenggara Pemilu yang telah menyiapkan diri untuk seluruh tahapan kedepan dan atas kehadiran kita semua pada malam ini kiranya kegiatan peluncuran tahapan Pilkada menjadi momentum bagi semua pihak, baik penyelenggara maupun sebagai peserta Pilkada untuk membangun konsolidasi dan koordinasi yang harmonis demi mewujudkan Pilkada yang demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil," pungkasnya.
Pantauan media ini, dalam acara launching tersebut, juga dilakukan penandatangan 7 poin Pakta Integritas yang berbunyi :
1. Berperan seara proaktif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan Korupsi,Kolusi dan Nepotisme serta tidak melibatkan diri dalam perbuatan tercela;
2. Tidak meminta atau menerima pemberian secara langsung atau tidak langsung berupa suap, hadiah, bantuan atau bentuk lainnya yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
3. Bersikap transparan, jujur,objektif dan akuntabel dalam melaksanakan tugas;
4. Menghindari konflik kepentingan dalam pelaksanaan tugas;
5. Memberi contoh dalam kepatuhan terhadap peraturan Perundang-undangan dalam melaksanakan tugas,terutama dilingkungan KPU Kabupaten Bursel secara konsisten;
6. Akan menyampaikan informasi penyimpangan integritas di Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bursel serta turut menjaga kerahasiaan saksi atas pelanggaran peraturan yang dilaporkannya;
7. Bila kami melanggar hal-hal tersebut diatas,kami bersedia menerima konsekuensinya. (AL)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |