Namrole, Orasirakyat.com
Hal tersebut di benarkan Wakil Bupati ( Wabup ) Kabupaten Bursel Gerson Eliazer Selsily, saat di konfirmasi terkait hasil rapat kordinasi penanganan dampak bencana alam dan putusnya jalan nasional yang menghubungkan kedua kabupaten di Pulau Buru, kepada awak media ini, Kamis, 11 Juli 2024, via telepon selulernya.
" Penjelasan dari Ka Satker Balai Jalan dan Sungai bahwa perbaikan jalan akses Namlea Namrole membutuhkan waktu lebih kurang 15 hari pada cuaca normal," tutur Selsily.
Menurutnya, pasca rapat koordinasi di Kantor Gubernur Maluku, Tim Balai Jalan dan Sungai langsung melaksanakan penggusuran dan penimbunan jalan baru pada titik KM 68 Waeapo dari arah Namlea, dan direncanakan hari ini, Kamis, 11 Juli 2024 akan membuka jalur jalan dari arah Namrole.
" Kami berharap masyarakat pengguna jalan tetap berhati-hati, saat melintasi daerah tersebut mengingat curah hujan sampai saat ini masih tinggi sehingga potensi bencana pun semakin tinggi," ujar Gerson.
Sementara itu, rilis BPJN Provinsi Maluku yang di terima redaksi menyebut, sehubungan dengan cuaca buruk yang terjadi sejak 3 Juli 2024 sampai sekarang di Pulau Buru, Provinsi Maluku dengan intensitas curah hujan sedang hingga sangat tinggi mengakibatkan terjadinya bencana alam berupa banjir, tanah longsor, retakan dan patahan badan jalan.
Bahkan sejumlah lokasi tanah longsor yang terjadi cukup besar. Kejadian itu terjadi di sekitar Jembatan Waeapo dengan lokasi antara lain, Mako – Modanmohe 24+660 Longsor lereng atas dan menutupi badan jalan, Mako – Modanmohe 30+200 Longsor lereng bawah hingga ke tepi aspal, Mako – Modanmohe 36+200 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus, Mako – Modanmohe 36+450 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus, Mako – Modanmohe 36+650 Longsor lereng bawah dan badan jalan putus.
“Saat ini Lokasi 24+660 sudah berhasil diakses, sedangkan empat lokasi lainnya masih menyebabkan terputusnya akses jalan nasional penghubung dari Kabupaten Buru menuju ke Kabupaten Buru Selatan,” hal tersebut di kemukakan Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional ( Kasatker PJN ) Wilayah I Maluku Ida Bagus Made Artamana, kepada media ini, Kamis, 11 Juli 2024.
Selain kelima titik tersebut terdapat beberapa kerusakan dan potensi longsoran yang diidentifikasi tim BPJN Maluku antara lain di KM 28+500, KM 29+600, KM 23+600, KM 28+475, KM 49, KM 45, KM 44, KM 31, Pos Brimob Batu Berani dan Jalan Pinggir Sungai Wai Tibake (Bursel).
“Adapun tindak Lanjut dan rencana Penanganan darurat untuk menyambungkan akses yang terputus akibat longsoran dan BPJN Maluku melakukan tindak tanggap darurat berupa pemasangan rambu, pembersihan/pemindahan material longsoran di KM 24+660, membuat akses jalan sementara di KM 36+200, KM 36+450 dan 36+650,” kata Made.
Sementara untuk kerusakan dan potensi kerusakan lain ditangani dengan melakukan pembersihan material, pemotongan pohon tumbang, grouting, sealant aspal yang retak, pemancangan cerucuk batang kelapa+plat drum aspal untuk longsoran-longsoran minor.
Demi mendukung pelaksanan penanganan tindak tanggap darurat diatas, BPJN Maluku melalui tim reaksi cepat tanggap darurat Bencana telah menerjunkan lima tim di lapangan untuk menyambungkan akses jalan Mako-modanmohe dengan dukungan peralatan sebanyak lima buah Excavator, satu buah Bulldozer dan sepuluh buah Dump Truck.
Sampai saat ini tim BPJN maluku telah berhasil membuka akses di KM 24+660 Kabupaten Buru dan menyambungkan Longsoran badan jalan di Sungai Wai Tibake, Kabupaten Bursel.
Sedangkan untuk lokasi lainnya masih dalam proses penanganan untuk perkiraan waktu penanganan tanggap darurat, dan BPJN Maluku menargetkan dalam 14 hari ke depan akses akan dapat tersambung, dengan catatan cuaca mendukung. (Tim)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |