Namlea, Orasirakyat.com - LSM Parlemen Jalanan dan Lembaga Soar Pito Soar Pa berdemo di SimpangLima (Sp5) Namlea meminta agar polisi menangkap Irawan Molle.
Ketua Parlemen Jalanan, Rusman Arif Soamole dalam orasinya, Selasa siang (30/7/3024) mengatakan, ada yang mengatasnamakan Pelajar Maluku di Jakarta yang secara sepihak menuding keterlibatan Polres Buru di tambang ilegal Gunung Botak (GB).
Seraya berbalik melihat rekan-rekannya di belakang yang siang itu ikut berdemo, Rusman lalu bertanya apakah rekan-rekannya itu ada melihat pos polisi di GB?."Sekarang Beta mau bilang kamong (kalian). Ada pos polisi di Gunung Botak ka seng?,"giring Rusman dan serentak dijawab seng (tidak) ada.
"Ini bukti ya! Tidak ada pos-pos kepolisian di Gunung Botak. Tidak ada,"lanjut Rusman.
Rusman yang lebih populer dengan nama Ucok ini lanjut bertanya, lantas kenapa ada tindakan provokatif dan fitnah memfitnah terkait dengan aktifitas di tambang GB.
Lalu dijawab sendiri olehnya. "Dugaan kami berarti ada unsur kepentingan yang sengaja mengadu domba masyarakat dengan pihak kepolisian," ucap Ucok.
Berorasi sekian lama, Ucok tidak menafikan masih ada aktifitas di GB akibat tuntutan kebutuhan hidup masyarakat. Pemerintah diminta mempercepat perizinan tambang rakyat di sana.
Ia lalu menyentil telah adanya penetapan wilayah pertambangan di GB dan izin usaha pertambangan dan juga izin tambang rakyat yang sudah dikantongi koperasi.
Kembali kepada tuduhan miring yang dialamatkan kepada Polres Pulau Buru, Ucok lantas menyebut nama Irawan yang kini berada di Jakarta, diduga sebagai salah satu aktornya.
Ucok mengaku sangat mengetahui sepak terjang Irawan. "Kalau saudara Irawan cs dalam selebarannya menyatakan Polres Buru dan Polda Maluku terlibat, hari ini saya dari LSM Parlemen Jalanan, Lembaga Soar Pito Soar Pa dan Forum Kota Namlea, kami tolak, kami tolak. Tidak benar, hoax," tegas Ucok seraya kembali bertanya ke rekan-rekannya betul atau tidak dan dijawab seng (tidak).
Oknum bernama Irawan ini di kalangan wartawan di Kabupaten Buru, juga dikenal sebagai salah satu pelaku tambang ilegal di GB, pemain rendaman dan pelaku tong yang menggunakan pula B3.
Usaha rendamannya di tambang ilegal Gogorea pernah ditutup paksa oleh Polres Buru. Setelah itu Irawan hijrah ke Jakarta.
"Jadi saya minta sekali lagi, saudara Irawan, saudara harus mengklarifikasi kepada institusi pihak kepolisian . Jangan ente berteriak di Jakarta, orang di Buru yang dihinggapi masalah," sesali Ucok.
Sebelum bubar, salah satu pendemo menyuarakan beberapa pernyataan, diantaranya menegaskan kalau pernyataan kelompok Irawan di Jakarta soal keterlibatan Polres Pulau Buru di Gunung Botak adalah hoax.
Untuk itu mereka meminta agar Irawan segera ditangkap oleh pihak yang berwajib.(AJP)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |