Close
Close

Usia 16 Tahun, Sarana Prasarana Kabupaten Bursel Seperti Habis Perang

Namrole, Orasirakyat.com
Kabupaten Buru Selatan ( Bursel ) kini memasuki usia ke 16 tahun, sebuah usia yang seharusnya sudah mandiri, tapi sangat di sayangkan sarana prasarana yang ada seperti habis perang atau kerusuhan. 

Demikian dikemukakan Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Bursel Ahmad Umasangadji, dalam rapat paripurna hari ulang tahun Kabupaten Bursel ke 16, Sabtu, 20 Juli 2024, di ruang rapat paripurna DPRD setempat. 


Usia 16 tahun seharusnya masa remaja menuju masa dewasa, masa transisi. kita sudah siap dan fokus menuju ke sana, tetapi kenyataannya bisa di lihat seperti ini, Selama ini kalau kita lihat, sarana prasarana fisik di Kabupaten Bursel sangat menyedihkan. Coba saudara perhatikan Proyek fisik sarana prasarana perkantoran semua rata-rata tidak berkualitas dari segi kualitas. 


" Contoh kantor DPRD sendiri. Inilah marwah lembaga saja konstruksinya seperti ini. Ini akibat dari segi perencaan dan pengawasan tidak maksimal karena orang-orang yang di tetapkan di sana itu tidak berdasarkan disiplin ilmu sesuai dengan bidangnya, " kata Ahmad. 

Dirinya mencontohkan, misalnya fungsi pengawasan bukan orang teknik yang di tenpatkan di sana malah sarjana sosial. Bagaimana bisa mengontrol sarana dan prasaran fisik di setiap kantor. 


" Kami dari komisi III selalu menekankan hal itu. Tiap tahun ada rekomendasi politik yang kita berikan pada Laporan Pertanggungjawaban ( LPJ ) Bupati, kita hanya bisa memberikan rekomendasi, tapi kewenangan ada di Pemda, tapi tidak di ikuti, " ujar Ahmad yang juga Ketua Dewan Pimpinan Cabang ( DPC ) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDI-P ) Bursel  " tutur Umasangadji. 


Dirinya mencontohkan kantor perpustakaan di rehab, hancur-hancuran, perumahan di pendopo tiap tahun itu di anggarkan untuk rehab, untunglah pendopo Wakil Bupati ( Wabup ) sudah di tempati. Tapi kondisinya memprihatinkan. Tidak layak sarana prasarana perkantoran di sini Lihat juga perumahan pimpinan DPRD Bursel, rumah wakil Ketua DPRD. 


Tiap tahun kita anggarkan di Rencana Kerja dan Anggaran ( RKA ) masing-masing dinas, anggaran pemeliharaan kantor, tapi menjelang hari ulang tahun, lihat, cobalah mereka lakukan pembersihan dan di cat dengan bagus, ada suasana ulang tahun.sehingga ada semangat. tidak ada suasana hidup di sini. Ini ibarat kota mati yang baru habis perang/ kerusuhan, " ucap Ahmad. 


Ia membeberkan, bangunan kantor wakil rakyat yang hancur semua, plafondnya hancur semua, lantainya terlepas, kalau hujan bocor, ini buktinya di lembaga rakyat Bursel ini. Karena fungsinya tidak benar. Makanya di dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang ( PUPR ) itu harus tempatkan orang sesuai disiplin ilmunya. 


"Memang seperti itu, anehnya lagi kontraktor itu yang kerja proyek seperti ini tiap tahun mangkal di sini, selalu dapat proyek dengan casing yang sama namun orang yang sama. Padahal dari komisi III kita dari awal sudah tekankan dalam rapat komisi dengan pemda, kalau bisa untuk kontraktor yang kerjanya seperti ini harus di black list dari negeri ini, " kata Umasangadji. 

Semua proyek tidak ada satu yang beres. Dirinya mencontohkan, proyek pemda dan proyek instansi vertikal yang ada di sini. Seperti proyek kantor kementrian agama dan bandingkan dengan proyek di pemda. Kualitas kerjanya bagus, tidak seperti milik pemda.


" Begitu pun di Kantor Bupati, plafondnya juga sudah hancur, belum lagi di toilet, yang saluran airnya menyebabkan bau, " tutur pria yang akrab di sapa Madoli ini 


Ahmad mengaku, sesungguhnya kita belum bisa berkantor di bangunan ini, tapi karena kita paksakan dengan catatan ketika kita sudah masuk lalu dilanjutkan dengan pekerjaan-pekerjaan selanjutnya, tapi nyatanya seperti ini. (Tim)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama