Close
Close

Wabup Bursel Tinjau Penjualan BBM di APMS

Namrole, Orasirakyat.com
Setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) 115 KL tiba di Namrole, selanjutnya didistribusikan ke 3 Agen Premium Minyak dan Solar (APMS) untuk dijual ke masyarakat Buru Selatan.  


Untuk memastikan tersalurkan BBM dengan adil dan merata bagi warga Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Wakil Bupati (Wabub) Kabupaten Bursel Gerson Eliaser Selsily meninjau langsung proses penjualan BBM tersebut di dua APMS.


"Kita turun langsung untuk melakukan proses pemantauan dan pengawalan terhadap stok BBM yang masuk hari ini. Setelah di distribusikan ke APMS-APMS, maka kami berkewajiban mengawal ini sehingga betul-betul ada pembagian yang adil terutama bagi konsumen," kata Selsily, kepada wartawan, Selasa, 16 Juli 2024, di APMS CV Tati Pratama, desa Lektama, Kecamatan Namrole. 


Selsily menjelaskan, beberapa hari yang lalu pasca terputusnya jalan terjadi kelangkaan karena tidak terjadi distribusi BBM dari Pertamina Namlea masuk ke APMS di Bursel. 


"Kami bersyukur hasil koordinasi kami dengan pemerintah Provinsi dan Pertamina kemudian dengan lewat jalur laut BBM di distribusikan dari Masohi ke Bursel dan hari ini setelah di distribusikan ke APMS-APMS maka kami berkewajiban mengawal ini sehingga betul-betul ada pembagian yang adil terutama bagi konsumen, dari aspek keamanan juga terjamin dan harga-harga pun tidak ada yang mempermainkan harga BBM," ucapnya.

Menurutnya, selain di distribusikan ke Kecamatan Namrole ke PT Madia Mitra Hilir dan CV Tati Pratama ada juga distribusi ke Kecamatan Waesama untuk PT Waesama Timur, yang telah di lakukan siang tadi. 



Dimana total BBM yang masuk pada sesi pertama dalam masa tanggap darurat ini sebanyak 45 ton pertalite, 25 ton pertamax, 5 ton bio solar dan 40 Ton Minyak Tanah ( Mitan ). 


Sedangkan untuk 40 ton mitan akan di distribusikan ke wilayah dalam kota, ke pangkalan-pangkalan yang sudah terdaftar sebagai agen resmi.


"Kami berharap dengan kehadiran BBM jni bisa mencukupi kebutuhan masyarakat, terutama dalam wilayah dalam kota Namrole dan Waesama," harapnya.


Hasil diskusi tadi bersama pengelola APMS dan Dinas Perdagangan saat melakukan pemantauan dan pengawalan BBM, kata Selain, stok yang masuk hari ini bisa tercukupkan hingga sepuluh hari ke depan. 


Oleh karena itu, orang nomor dua di Kabupaten yang memasuki usia ke 16 tahun ini menyebut, pihaknya terus berkordinasi dengan pertamina guna menjaga ketersediaan BBM di Bursel. 


"Jadi nanti setelah BBM yang masuk dengan kapal landen sekarang, itu di distribusikan dan kembali akan mengambil dari pertamina Namlea, untuk kembali di distribusikan lagi ke wilayah Bursel. Hasil kordinasi dengan pertamina, Kapal landen akan  tetap stay di Namrole untuk menjamin kebutuhan masyarakat Bursel," akuinya.


Ia menambahkan, meski untuk beberapa hari ke depan dengan stok yang masuk akan tercukupkan, tapi pihaknya akan memperhitungkan kondisi daerah sehingga sebelum mitan habis, bisa distribusi lagi dari pertamina ke Bursel. 

"Kami intens berkordinasi dengan pertamina sehingga tidak lagi terjadi kelangkaan BBM. Kemarin kelangkaan di sebabkan terputusnya akses jalan, sehingga kita lewat jalur laut. Untuk itu, masyarakat di minta tidak usah takut dan kuatir dengan kelangkaan BBM ke depan, karena stok tetap aman," tandasnya.


Sementara itu, Kepala Operasional CV Tati Pratama, Rustam Umagapi menyebut untuk pertamax 10 ton, bila di batasi penjualan dan merata untuk masyarakat seperti saat ini, maka penjualan bisa seminggu lebih. 


"Agar semua warga bisa dapat, penjualan di batasi. Penjualan pertamax untuk motor di batasi hanya 70 ribu rupiah / motor dan 350 ribu rupiah untuk mobil," terang Umagapi. 


Terpisah Checker PT Pertamina Region Papua dan Maluku Will Hetharia menyebut, jika kuota hari ini habis maka kuota yang datang akan lebih banyak dan disesuaikan permintaan APMS.


"Di APMS CV Tati Pratama di Lektama ada 25 KL dimana 10 KL pertamax dan 10 KL pertalite dan PT Madia Mitra Hilir di Kilo satu, ada 30 KL dengan rincian pertalite 15 KL, pertamax 10 KL dan bio solar 5 KL. Sedangkan di Waesama ada 20 KL,"  rinci Hetharia. 


Peninjauan penjualan BBM yang di pimpin Wabup mengandeng Kepolisian Resor Bursel yang di wakili dengan Kepala Bagian Perencanaan (Kabag Ren) Polres Bursel Ajun Komisaris Polisi (AKP) Muhammad Yusuf Ali, Sekretaris Daerah (Sekda) Bursel, Ruslan Makatitta, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Abdul Samad Soel, Kepala Dinas (Kadis) Perdagangan Dominggus Seleky dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab).


Pantauan awak media, saat proses pengisian BBM di tangki penampung selesai di APMS PT Madia Mitra Hilir, sontak warga yang sudah mengantri baik dari kemarin hingga Selasa, 16 Juli 2024 di Kilo Satu, mulai berdesak-desakan untuk masuk ke APMS, sempat terjadi adu mulut warga yang berebutan untuk masuk lebih dahulu. 


Namun pendistribusian dan penjualan terus di kawal ketat oleh aparat kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Satpol PP dan Damkar, dan Dinas Perdagangan Bursel. 


Salah satu warga Bursel, Lidya Ratuluhain kepada media ini mengaku rela mengantri dari pukul 06.00 WIT hingga di bukanya APMS pada pukul 10.10 WIT demi mendapatkan BBM dengan harga jual yang telah di tetapkan. 

" Penjualan BBM di luar terlalu mahal, karena penjualan 30 ribu rupiah di pengecer, itu pun dengan susah payah baru bisa di dapatkan. Dengan mengantri, meski berjam-jam, bisa mendapat harga yang murah dan  mengurangi pengeluaran keseharian," tutur Lidya. 


Saat memantau penjualan, Wabup juga berdialog dengan sejumlah warga yang tengah mengisi BBM terkait apa yang dirasakan dengan hadirnya BBM di Bursel paska terputusnya akses jalan darat penghubung Namrole dan Namlea.

 

Untuk di ketahui, antrian di kedua APMS terpantau sangat panjang, sekitar 1,5 Km. Dimana warga rela datang lebih awal untuk dapat mengantri di depan pintu APMS, untuk bisa menjadi orang pertama yang mengisi BBM. (Yul/aL)

Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama