Close
Close

Wabup dan Kapolres Bursel Tinjau Patahan Jalan Lintas Namrole - Namlea

Namrole, Orasirakyat.com
Hujan deras yang mengguyur pulau Buru seminggu belakangan ini mengakibatkan terjadinya bencana di mana-mana mulai dari banjir hingga tanah longsor yang menghantam ruas jalan lintas  Namrole dan Namlea.


Karena sangat berdampak untuk pendistribusian bahan pokok maupun barang-barang penting lainnya dri Kabupaten Buru ke Kabupaten Bursel, Wakil Bupati (Wabup) Bursel, Gerson Eliaser Selsily dan Kapolres Bursel, AKBP Agung Gumilar meninjau langsung patahan dan longsor jalan lintas Namrole - Namlea yang terjadi di Dusun Ukalahin, desa Nafrua Kecamatan Lolong Guba, Kabupaten Buru, Senin (8/7/2024).


Selain Selsily dan Gumilar, turut di hadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Bursel Ruslan Makatita, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Bursel Hadi Longa, para Asisten, Kasat Intelkam Inspektur Satu ( Iptu ) Taufik, Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polres Bursel Ajun Komisaris Polisi (AKP) Obed Remialy dan KBO Intelkam Iptu Edwin Tahapary. 


Peninjauan patahan jalan tersebut selain sebagai wujud upaya menghindarkan inflasi bagi warga Bursel juga untuk memastikan langkah penanganan dan mengetahui kapan akses jalan tersebut bisa digunakan kembali secara normal.


"Atas peristiwa ini kami segera melakukan kordinasi bersama dengan Forkopimda ada juga pak Kapolres, Sekda dan kemarin dengan pihak TNI dan stake holder untuk segera kita mengecek kondisi longsor, sehingga harus ada solusi cepat untuk memberikan jalan keluar dengan situasi yang terjadi dan antisipasi situasi yang terjadi," ujar Selsily di titik lokasi patahan jalan lintas Namrole- Namlea.

Selsily menjelaskan jika hal ini tidak cepat di antisipasi maka ada ketakutan akan tercipta inflasi di Bursel, akibat dari tidak lancarnya distribusi arus barang dan jasa sehingga mengakibatkan stok-stok barang keperluan masyarakat terbatas dan bisa di duga habis. 


"Apabila itu terjadi, maka harga barang akan melambung tinggi dan bisa memicu inflasi di Bursel, maka itu kehadiran langsung kami di lokasi bencana sini guna memastikan dan mengecek titik-titik bencana dan bersyukur ketika kita hadir di sini bertepatan ada pihak dari Balai Jalan Nasional juga ada sehingga kita juga akan terus melakukan koordinasi supaya akses ini bisa normal lagi," ucap Selsily.


Ketua DPC Partai Demokrat Bursel ini berharap, ruas jalan longsor tersebut bisa di percepat penyelesaiannya sehingga arus pendistribusian barang dan jasa menuju Bursel bisa normal seperti semula. 


Katanya, jalan lintas ini di anggap sangat penting dan strategis serta sangat vital karena lewat jalan ini membantu mempermudah  pendistribusian arus barang dan jasa dari kabupaten Buru ke kabupaten Bursel. 


"Sementara jalan rusak ini telah mengakibatkan tersumbatnya pendistribusian arus barang dan jasa, sehingga pendistribusiannya harus melewati jalur lain, yang bisa adalah jalur laut dan itu kemarin kami sudah berkordinasi. Kita rencana untuk intensif membicarakan dengan Provinsi. Tadi Pak Wakapolres sudah duluan ke Ambon dan karena tiket terbatas, esok rombongan kami akan ke Ambon untuk berkordinasi langsung ke Provinsi menemui pak Gubernur, mungkin ada jalan keluar dalam rangka membantu masyarakat di wilayah Bursel, sehingga hal- hal yang berhubungan dengan inflasi dan tentunya berdampak pada kamtibmas, kami upayakan dapat terhindar," ketusnya. 

Sementara PPK Satker Wilayah II Balai Jalan Nasional Provinsi Maluku, Mesak Ruhulessin kepada wartawan mengaku sebelumnya sudah ada peringatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa dari tanggal 5-11 Juli 2024 itu akan terjadi cuaca buruk di Kabupaten Buru dan Bursel dan kenyataannya terjadi demikian. 


Mulanya cuaca buruk pada Kamis 4 Juli 2024, sesudah itu pada Jumat-Sabtu,5 dan 6 Juli terjadi longsor di beberapa titik. 


" Longsor di tiga titik, di kilometer 66 yang paling ekstrem dan memutus akses antar kedua kabupaten ini, Km 75 dan Km 72,5 diakibatkan karena curah hujan tinggi yang memutuskan jalur, " ungkap Ruhulessin. 


Ruhulessin mengaku, pihaknya masih mengkaji kondisi jalan dan belum dapat memastikan upaya perbaikan yang akan dilakukan maupun kapan jalan tersebut selesai diperbaiki karena terkendala cuaca. 


"Untuk saat ini pihak kami sementara meninjau lokasi dari kemarin, alat sudah ada dan stand by di lokasi dekat sini, tapi untuk mengerjakan belum bisa karena kondisi hujan, sehingga alat berat tidak bisa naik, karena kondisi tanah tidak stabil," tuturnya.

Sedangkan Abdul Salam Wally, sala satu pengguna jalan lintas yang melakukan perjalanan dari Namlea menuju Namrole mengaku sangat sengsara akibat kondisi tersebut.


Ia mengaku, untuk menyeberangi titik longsor dan patahan itu, ia harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 500 ribu agar kendaraan roda duanya bisa dibantu untuk diangkat guna menyeberangi jalan yang rusak.


"Setengah mati, 500 ribu harus dibayar supaya motor bisa diangkat untuk menyebarang," ujar Wally.


Ia berharap, semoga Pemerintah baik itu Pemda Bursel, Pemda Buru maupun Pemprov Maluku bisa membangun koordinasi sehingga kondisi jalan rusak tersebut segera di selesaikan.


"Kami harap pemerintah secepatnya bisa menyelesaikan," tambahnya.

Senada, Safia juga mengaku untuk melewati ruas jalan yang rusak tersebut ia harus mengeluarkan uang sebanyak Rp. 1 juta untuk dua kali penyebarangan kendaraannya.


"500 ribu untuk sekali penyebrangan, jadi tadi bayar 1 juta untuk dua kali penyeberangan," tandasnya. (AL)

Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama