Kerja sama ini difokuskan pada peningkatan ekonomi dan pengembangan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Buru Selatan.
MoU tersebut merupakan bagian dari Surabaya Great Expo (SGE) 2024, sebuah acara pameran nasional yang menampilkan berbagai produk unggulan, peluang investasi, dan promosi sektor industri, perdagangan, pariwisata, dan perbankan.
Dalam acara tersebut, Buru Selatan berkesempatan mempromosikan komoditi unggulan seperti cengkeh, pala, coklat, kopra, dan produk perikanan seperti ikan tuna, untuk memasuki pasar Surabaya.
Selain itu, Bupati juga berkomitmen untuk meningkatkan pasokan bahan pokok dari Surabaya ke Buru Selatan melalui program Tol Laut guna menjaga stabilitas harga bahan pokok di wilayahnya.
Langkah ini diharapkan dapat menjawab masalah inflasi dan disparitas harga yang sering terjadi akibat kesulitan transportasi dan kelangkaan bahan pokok.
Dalam rangka mendukung program ini, kerja sama lebih lanjut akan dilakukan dengan berbagai pihak, termasuk PT Tanto, Kadin Jatim, HIPMI Jatim, Pelni, dan Tol Laut, untuk memastikan bahwa komoditi unggulan Buru Selatan dapat diakses dan dipasarkan secara luas, baik di pasar nasional maupun internasional.
Kepala Bappeda Buru Selatan, Melkior Solissa kepada wartawan mengatakan Pemkab Buru Selatan terus mengupayakan pasokan bahan pokok makanan dari Surabaya melalui Tol Laut dengan harapan stabilitas harga bahan pokok maka di Buru Selatan tetap terjaga.
Langka ini dengan menerapkan beberapa strategi yang akan dilaksanakan antara Pemda Buru Selatan dan Pemkot Surabaya meliputi :
1. Studi Tiru, Adopsi Penerapan digital marketing kepada pelaku UMKM dan BUMDES dalam meningkatkan sistem pemasaran;
2. Penguatan kepada UMKM, BUMDES serta Pelaku Usaha dalam meningkatkan sistem pengolahan komoditi unggulan daerah;
3. Melakukan Pengembangan kerjasama dengan distributor utama di Surabaya, dan
4. Melaksanakan Kerjasama perdagangan komoditi unggulan daerah di Surabaya.
Tak hanya itu, Solissa menjelaskan, Bupati Safitri Malik Soulisa sangat mengharapkan Buru Selatan bisa menuju kemandirian masyarakat terutama dalam memperoleh akses pangan untuk menjawab inflasi dan disparitas harga yang diakibatkan oleh transportasi dan kelangkaan bahan sembako.
"Tujuannya itu teraksesnya pemasaran komoditi unggulan Buru Selatan baik perkebunan dan perikanan ke pasar nasional dan internasional melalui pintu dagang kota Surabaya," tandasnya. (AL)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |