Hal ini mereka ungkapkan saat pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, La Hamidi dan Gerson Eliaser Selsily (LHM-GES) melalukan kampanye tatap muka dengan masyarakat di dua desa tersebut, Sabtu (12/10/2025).
Menyikapi hal tersebut, calon Bupati Bursel, LHM menerangkan bahwa apa yang menjadi keresahan masyarakat desa Slealale dan Wawali sudah masuk dalam visi misi dan program kerja LHM-GES.
Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk menguji komitmen pembangunan pasangan LHM-GES jika terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bursel periode 2024-2029.
"Jalan dari Wawali ke Slealale yang tadi kami lewati itu sudah masuk dalam program dan visi misi kami, pilih dan uji kami. Kita lihat apakah LHM-GES mampu membangun atau tidak," ucap LHM.
Tantangan ini dilontarkan LHM sebab ia yakin kalau hanya jalan dan listrik bukanlah hal yang susah jika didukung dengan semangat dari masyarakat ditambah pengalamannya sebagai pimpinan DPRD serta ada wakil bupati (GES) yang sangat berpengalaman.
"Bersama masyarakat semua itu bisa dibuat, kami berpengalaman hanya pendelegasian kewenangan saja yang membuat tangan kami tidak mampu berbuat banyak saat ini," paparnya.
Menurutnya, sebagai orang yang berpengalaman di DPRD selama 15 tahun, masyarakat tidak perlu menyampaikan keluhan sebab ia dan wakilnya sudah mengetahui dan menuangkannya dalam program kerja.
"Keluhan masyarakat sudah kami tau makanya kami ingin mewujudkan hal itu dengan menjadi pelayan bagi masyarakat dan meninggal jabatan DPRD saya. Kami juga tidak bisa sendiri harus ada masyarakat yang menopang dan memberi semangat bagi kami," terangnya.
"Kita bisa mempermudah rentan kendali dengan memperbaiki jalan, menyediakan listrik untuk mempermudah anak-anak kita belajar, jadi kami mohon doa dari semua basudara. Hati ini juga resah dengan kondisi kesehatan, pendidikan dan infrastruktur, untuk itu mari katong wujudkan semua keinginan itu dengan memilih LHM-GES di tanggal 27 November nanti," pintanya.
Dikesempatan itu, calon Wakil Bupati, Gerson Eliaser Selsily (GES) menambahkan bahwa bukan hanya jalan dan listrik, namun pembangunan di desa seperti rumah ibadah dan rumah adat (Baeleo) juga menjadi perhatian serius pasangan LHM-GES.
"Kearifan lokal juga perlu kami jaga, sudah saatnya apa yang menjadi kebutuhan tokoh-tokoh adat harus diperhitungkan dan dipermudah khusus untuk insentif. Pembangunan tempat ibadah juga kami utamakan," ungkapnya menanggapi permintaan salah satu tokoh adat desa Wawali, Cak Seleky.
Sebagai Geba Buru, GES mengaku paham betul apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan tokoh-tokoh adat. Namun, dirinya mengaku dalam pembagian kewenangan, ia sebagai Wakil Bupati defenitif tidak bisa berbuat apa-apa sebab tak diberikan keluasan untuk bertindak.
"Beta cere dengan yang lama karena beta tidak bisa berbuat apa-apa, untuk itu katong dua yang sekarang ini sudah komitmen untuk bersatu menjadi pelayan dan mewujudkan apa yang menjadi keinginan masyarakat," tandas GES. (AL)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |