Close
Close

Bawaslu : Paslon dan Tim Sukses Belum Maksimal Paparkan Visi dan Misi

Namrole, Orasirakyat.com
Ketua Bawaslu Buru Selatan (Bursel), Robo Souwakil mengaku selama pihaknya melakukan pengawasan jalannya kampanye 3 pasangan calon (Paslon), belum ada calon maupun tim sukses yang memaparkan visi dan misi serta program kerja secara baik kepada masyarakat.


Hal ini diungkapkan Souwakil usai pelaksanaan Deklarasi kampanye damai dengan tema "Anti Politik Uang dan Politisasi SARA", Minggu (17/11/2024). 


"Kenapa kita melakukan kegiatan ini dengan tema anti politik uang dan politisasi SARA karena sepanjang 54 hari ini kami melihat belum ada secara signifikan bukan kurang, tapi agak sedikit kurang pasangan calon dan semua tim sukses, baik itu partai pengusung dan relawan yang melakukan kampanye di 81 desa belum memaparkan visi misi secara maksimal," ungkap Souwakil kepada awak media.


Padahal, lanjut Souwakil, sudah 54 hari tahapan kampanye yang dilakukan oleh tiga pasangan calon baik itu nomor 1, nomor 2, dan nomor 3 dan kini tersisa adalah 6 hari.


"Tanggal 23 adalah masa berakhirnya kampanye, maka Paslon harus memanfaatkannya dengan menyampaikan visi misi mereka secara baik," tuturnya.


Ia menyebut, par Paslon belum menunjukkan penyampaian visi misi yang sebagaimana semestinya diatur oleh perundang-undangan. 


Oleh karena itu, deklarasi ini juga pihaknya mengundang tiga pasangan calon dan pemerintah daerah sebagai bentuk komitmen untuk menjaga dan bersama-sama mengawal seluruh proses tahapan yang mana diketahui bersama bahwa tahapan masa tenang selama tiga hari itu adalah tahapan yang sangat krusial.


"Biasanya menjadi pengalaman kita di tahapan setiap penyelenggaran pemilu maupun pemilihan tahapan itu menjadi tahapan upaya bagi pasangan calon untuk memainkan apa yang menjadi anti kami dari bawaslu yaitu politik uang dan politisasi SARA sehingga harapan kami dari Bawaslu, di enam hari masa mendatang pasangan calon lebih mengutamakan visi, misi dan program untuk dapat didengar dan dibaca oleh seluruh rakyat yang ada di Bursel," terangnya.


Hal ini menurut Souwakil  harus dipaparkan sehingga rakyat Bursel dalam menentukan sikap di lima tahun mendatang itu tidak sia-sia.


Souwakil juga menyadari bahwa jajarannya terbatas. Di kecamatan cuma tiga, di desa cuma satu dan setiap satu TPS itu adalah satu sehingga dirinya berharap seluruh elemen bisa membantu Bawaslu Bursel dalam mengawal setiap tahapan dengan menjadi informer.


"Kami kemudian berharap seluruh stakeholder yang ada di Bursel bisa menjadi informer, menjadi mata dan telinga kami Bawaslu untuk mengawal dugaan pelanggaran dimana tersisa tinggal 10 hari, kalau kita hitung sampai tanggal 27 November," ajaknya.


"Kita menghimbau juga seluruh masyarakat untuk dapat membantu kami dalam mengawasi seluruh tahapan terutama soal money politik, karena money politik ini tentu dengan pembuktian dan lain-lain itu agak sedikit sulit," sambungnya.


Dikesempatan itu, ia mengaku sejauh ini ada empat pelanggaran, dua diantaranya adalah dugaan pelanggaran netralitas ASN sebelum penetapan Paslon dan dua lainnya setelah penetapan Paslon.


"Duanya itu sudah direkomendasikan ke BKN sebelum penetapan pasangan calon dan itu saya yang hadir sendiri untuk membawa dugaan pelanggaran netralitas ASN atau terhadap peraturan undang-undang lainnya," ucapnya.


"Kemudian setelah penetapan pasangan calon, itu ada dua dugaan pelanggaran dan terkait empat dugaan netralitas ASN sudah direkomendasikan ke Badan Kepegawaian Negara Regional 4 Makassar," tutupnya. (AL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama