Close
Close

Latbual: LHM-GES Bakal Tambah Insentif Toga dan Toda

Namrole, Orasirakyat.com
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) nomor urut satu, La Hamidi-Gerson Eliaser Selsily (LHM-GES), menyampaikan komitmen mereka untuk meningkatkan insentif bagi tokoh adat (Toda) dan tokoh agama (Toga) jika terpilih pada periode 2024-2029. 

Dalam orasi politik yang disampaikan pada Minggu, 3 November 2024, di Dusun Wafrain, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Sekretaris Tim Pemenangan Sami Latbual menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengapresiasi peran penting para Toga dan Toda dalam masyarakat Fuka Bipolo.

Latbual menjelaskan bahwa peningkatan insentif ini merupakan bentuk kepedulian LHM-GES terhadap tokoh-tokoh adat dan agama, yang dianggap sebagai penjaga nilai-nilai budaya dan moral di tengah masyarakat Bursel. 

Melalui kebijakan ini, pasangan LHM-GES berharap dapat mendukung keberlangsungan peran penting Toga dan Toda dalam menjaga kesejahteraan dan keharmonisan sosial di daerah tersebut.

"Saat ini, menurut kajian kandidat dan tim, nilai yang diberikan sangat tidak tepat. Musti ditambahkan, " ujar Latbual, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Bursel ini. 


Nanti, ada mekanisme agar proses pencairannya lebih gampang. Sehingga toda dan tiga tidak perlu bolak balik ke bank dan bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) untuk mengecek insentif masuk. 


"Toda dan toga hanya perlu mengecek di (Short Message Service-red) Banking (pesan perbankan) pada tanggal jatuh tempo pencairan insentif per triwulan, tidak perlu capek-capek ke Namrole, bisa ditarik di menggunakan ATMlink, bila ada ATMlink di Wafrain dan Wamkana, ataupun bisa datang ke Namrole untuk menariknya," kata Sami. 


Seperti yang terjadi di pemerintahan saat ini, toda dan toga sudah tanda tangan diatas meterai di Kesra, tapi setelah dicek di Bank, tidak ada uangnya. 


"Ini tidak masuk nalar saya. Secara ketentuan administrasi, bila sudah tanda tangan diatas meterai, mesti uangnya sudah ada," tutur mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Bursel ini. 


Sistim ini akan dirubah oleh LHM-GES, untuk mempermudah, sehingga tidak perlu bolak balik ke Kesra, tanpa mendapatkan uang, sementara istri di rumah sudah mengharapkan dan sudah mengeluarkan biaya transportasi. 


Selanjutnya, bagi para toda, yang belum terdata akan didata sebaik mungkin secara selektif. Yaitu mereka yang benar-benar mengemban jabatan adat. Mereka yang bisa melaksanakan tugas adat, bukan sebaliknya



"Seperti kawasan, porwisi, matlea, geba smake, setidaknya kalian orang adat yang melaksanakan tugas," tutupnya. (Tim)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama