Ambon, Orasirakyat.com
Hal tersebut diungkapkan Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi Pembangunan dan Kesra, yang juga Plt. Kepala Dinas Kominfo dan Persandian Kota Ambon, Ronald H. Lekransy dalam arahannya pada Sosialisasi Literasi, Branding, Digital Marketing serta Public Speaking yang digelar Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo RI, Sabtu (23/11/24) di Walang Sagu Cempaka.
“Komitmen kita mengembangan ekonomi berbasis keluarga. Dalam RPJP kota Ambon maka skenario jangka panjang membangun kemandirian ekonomi berbasis sumberdaya lokal,” ujar Lekransy.
Dikatakan, untuk mendukung konsep itu Pemkot Ambon sudah ada pada jalur yanng benar, dengan nilai kesiapan digital mencapai 63,23 persen dengan level kematangan “Survival”.
“Infrastruktur digital kola ambon siap, untuk bangun konsep ekonomi berbasis digital,” imbuhnya.
Lekransy mengatakan, dalam Konsep Smart City, pada dimensi Smart Economy, yang didalamnya mendorong kegiatan pengembangan UMKM berbasis digital. Dalam kaitan itu Pemerintah terus membuka kesempatan berusaha, kemudahan perijinan, melatih SDM Wira Usaha, kemudahan modal usaha dan mendorong kunjungan pariwisata.
“Selain itu ada Smart Branding yaitu pengembangan Ambon City Of Music, yang berimplikasi pada Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga akan terus di dorong,” ujarnya.
Kepada para penggiat Ekosistem Digital BAKTI di sektor UMKM dan Pariwisata, Lekransy mengajak untuk dapat terus mengembangkan usahanya, dengan mengelola produk lokal demi mewujudkan ambon yang tangguh dalam aspek ekonomi dan pariwisata lewat transformasi digital.
“Pemkot punya 28 titik Wifi Station, ini bentuk komitmen Pemkot untuk pengembangan produk, pemasaran, sehingga kita dapat berkompetisi untuk pemasaran lebih luas, kita punya e-katalog yang dapat digunakan oleh para penggiat UMKM dan pariwisata,” tandasnya.
Sementara itu Staf Divisi Masyarakat, BAKTI Kominfo Evita Yuniar, menjelaskan bahwa pihaknya sejak tahun 2019 telah melaksanakan program Solusi Ekosistem Ekonomi digital dengan berbagai pelatihan dan Workshop yang mengahasilkan 200.000 alumni.
“Untuk memberdayakan alumni tersebut maka telah dibentuk komunitas penggiat ekosistem digital yang memiliki tugas untuk menjadi champion ekosistem digital dengan melakukan sosialisasi dengan harapan adanya keberlanjutan terhadap ekosistem digital,” pungkasnya. (Rls)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |