Close
Close

Meski Tanpa Intimidasi ASN dan Aparatur Desa, LHM-GES Yakin Menang Pilkada Bursel

Namrole, Orasirakyat.com
Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Buru Selatan (Bursel) dengan nomor urut satu, La Hamidi dan Gerson Eliaser Selsily (dikenal dengan jargon LHM-GES), optimis dapat memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024 di Bursel. 


Keyakinan tersebut disampaikan oleh calon Wakil Bupati, Gerson Eliaser Selsily, saat menyampaikan orasi politik yang berfokus pada visi dan misi pasangan ini, pada Minggu, 3 November 2024, di Desa Wamkana, Kecamatan Namrole.


Gerson dalam orasinya menyampaikan harapannya bahwa masyarakat Bursel dapat memberikan dukungan penuh kepada pasangan LHM-GES.


Gerson Eliaser Selsily menyatakan keyakinannya terhadap peluang kemenangan pasangan LHM-GES (La Hamidi-Gerson Eliaser Selsily) dalam Pilkada Buru Selatan 2024. 


"Situasi saat saya mendampingi Pa Midi sangat jauh berbeda, getaran gelombang kemenangan yang akan diraih LHM-GES terasa kuat," tutur Eliaser. 


"Dengan perhitungan matematis politik, saya yakin kita akan menang," tambahnya, menyiratkan optimisme bahwa dukungan masyarakat akan mengantarkan mereka meraih kemenangan dalam pemilihan tersebut.


Sebab, ketika bersama beliau, ketika melakukan kampanye dari ujung Kepala Madan, Waesama, Ambalau dan Namrole, saya merasa suasana yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, saat masih berpasangan dengan pasangan lainnya. 

"Sambutan dan antusias masyarakat Bursel, begitu luar biasa, terasa penuh ketulusan, sehingga masyarakat datang tanpa dipaksa ataupun dibayar baru datang," kata Selsily. 


Gerson membeberkan, bahwa tahun-tahun lalu, saat masih berpasangan dengan pasangan yang lain, harus ada intimidasi baru masyarakat bisa hadir. 


Selsily mengungkapkan rasa terima kasih atas sambutan dan antusiasme masyarakat Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang luar biasa dalam mendukung pasangan LHM-GES (La Hamidi-Gerson Eliaser Selsily). 


"Sambutan dan antusias masyarakat Bursel begitu luar biasa, terasa penuh ketulusan, sehingga masyarakat datang tanpa dipaksa ataupun dibayar baru datang," kata Selsily.


Selsily juga membandingkan pengalaman Pilkada sebelumnya ketika dirinya berpasangan dengan calon lain. 


"Tahun-tahun lalu, saat masih berpasangan dengan pasangan yang lain, harus ada intimidasi baru masyarakat bisa hadir," ujarnya. 


"Jujur saja, kita menggunakan aparatur desa untuk menekan masyarakat memilih. Kita tekan aparatur desa dan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk memaksakan masyarakat harus memilih," ungkapnya.


Selsily menegaskan pentingnya kampanye yang etis dan mengutamakan kepentingan masyarakat. Ia masih mendengar adanya tindakan intimidasi atau tekanan di wilayah tersebut, terutama dari pejabat desa. 


"Bila ada penjabat desa yang melakukan itu, saya bilang hentikan. Cara-cara yang tidak etis dan santun seperti itu harus dihentikan," ucap Selsily.


Dirinya menambahkan bahwa tindakan tersebut lebih mengutamakan kepentingan pribadi daripada kepentingan masyarakat umum. Maka dia mendorong masyarakat agar tidak takut dan berani keluar dari zona nyaman jika ingin ada perubahan di kabupaten Bursel.


"Saya kemarin ketika ditawarkan untuk maju lagi, saya tidak mau. Karena saya ingin Bursel berubah, sebab Bursel memiliki potensi yang luar biasa, tapi semua tergantung pemimpin lagi," tandas mantan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bursel ini. (AL)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama