Foto: Ilustrasi Pesawat Azerbaijan Airlines. |
Kazakhstan - Sebanyak 38 orang tewas dalam insiden tragis jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines (AZAL) di dekat Kota Aktau, Kazakhstan, pada Rabu. Wakil Perdana Menteri Kazakhstan, Kanat Bozumbayev, dalam konferensi pers yang dikutip dari Anadolu menyebutkan bahwa 29 penumpang berhasil diselamatkan dari total 67 orang di dalam pesawat.
Menurut keterangan resmi AZAL melalui Telegram, pesawat Embraer 190 tersebut sedang dalam perjalanan dari Baku, ibu kota Azerbaijan, menuju Grozny di Republik Chechnya, Rusia. Pesawat jatuh sekitar 3 kilometer dari Aktau. Insiden ini memicu langkah cepat dari pemerintah Kazakhstan dan Azerbaijan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut.
Operasi Penyelamatan
Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan mengerahkan 52 personel dan 11 unit peralatan ke lokasi kecelakaan. Dalam perkembangannya, upaya pencarian dan penyelamatan melibatkan lebih dari 150 personel serta 45 unit peralatan tambahan.
Tanggapan Pemerintah
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mempersingkat kunjungannya ke St. Petersburg, Rusia, dan segera membentuk komisi untuk menyelidiki insiden ini. “Penyebab kecelakaan ini belum diketahui secara pasti. Ada berbagai teori, tetapi terlalu dini untuk menyimpulkannya. Penyelidikan mendalam diperlukan,” ujar Aliyev dalam pernyataan resmi. Aliyev juga menetapkan tanggal 26 Desember sebagai hari berkabung nasional.
Presiden Kazakhstan, Kassym-Jomart Tokayev, turut menginstruksikan penyelidikan mendalam yang dipimpin oleh Kanat Bozumbayev. Tim medis dari ibu kota Astana telah dikirim untuk membantu korban yang selamat.
Berbagai Dugaan Penyebab
AZAL menyatakan bahwa tabrakan dengan burung kemungkinan menjadi penyebab jatuhnya pesawat. Namun, media Rusia melaporkan teori lain: pesawat tidak dapat mendarat di Grozny akibat serangan pesawat nirawak Ukraina dan dialihkan ke Aktau karena kabut tebal di Makhachkala, Republik Dagestan.
Dalam klaim yang lebih serius, Andriy Kovalenko, kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, menyebutkan bahwa pesawat itu mungkin ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Rusia. Kovalenko menyalahkan Rusia karena gagal menutup wilayah udara di atas Grozny, yang akhirnya memaksa pesawat menuju Kazakhstan.
Maskapai Hentikan Rute
AZAL telah menghentikan sementara penerbangan antara Baku dan Grozny, serta Baku dan Makhachkala. Penyelidikan masih berlangsung untuk menentukan akar penyebab tragedi yang mengguncang kawasan ini.
Kecelakaan ini menambah daftar panjang insiden aviasi yang memerlukan perhatian serius terhadap keselamatan penerbangan di kawasan Eurasia. (OR-AAA)
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |