Bangka Tengah – Dalam rangka memperingati Hari Bumi Internasional 2025, Bangka Flora Society (BFS) menggelar Ekspedisi Buak Romadhon di Bangka Tengah. Kegiatan ini berfokus pada identifikasi dan penyelamatan berbagai jenis tanaman, khususnya anggrek, dari kawasan hutan yang mulai terdegradasi. Ekspedisi ini dipimpin langsung oleh Ketua BFS, Ir. Dian Rossana Anggraini, serta diikuti oleh kader muda dari Sahabat Alam Indonesia, Senin (28-04-2025).
"BFS tetap berpegang teguh pada slogan kami, 'Selamatkan yang hampir punah dan kembangkan yang masih ada'. Dalam momentum Hari Bumi Internasional ini, kami ingin memberi kontribusi nyata demi menjaga kelangsungan hidup Planet ini," ujar Dian.
Ia menambahkan, salah satu fokus utama ekspedisi adalah menyelamatkan flora hias, khususnya tanaman hutan yang terancam akibat aktivitas pertambangan. "Kami melakukan penyelamatan flora yang terancam punah dan mengembangkan kembali di beberapa kawasan konservasi ex-situ milik BFS," imbuhnya.
Sekretaris BFS, Fahmi Andika, mengungkapkan bahwa dalam ekspedisi tersebut tim menemukan sedikitnya 21 spesies anggrek, antara lain Phalaenopsis cornucervi, Phalaenopsis sumatrana, berbagai jenis Bulbophyllum, serta Dendrobium. Selain anggrek, ditemukan pula tanaman unik seperti Hoya imperialis dan Nepenthes ampullaria.
"Banyak tanaman ditemukan menempel di pohon mati atau tumbang. Jika tidak segera diselamatkan, flora cantik ini terancam punah. Tanaman-tanaman tersebut nantinya akan ditanam ulang di pusat konservasi ex-situ BFS, seperti Kebun Daun Sinar Baru, Pulau Anggrek Elsye Lestari di Sungai Upang Tanah Bawah, dan Kebun Botani Atok Man di Petaling," jelas Fahmi.
Salah satu peserta ekspedisi, Keisya Tsabitha Ramadhani dari Merawang, mengaku bangga dapat terlibat dalam kegiatan ini."Saya sangat bergembira bisa ikut Ekspedisi Buak Romadhon ini. Kami tidak hanya berjalan, tapi juga menanam harapan. Meski harus melawan terik matahari, hujan deras, menyebrangi sungai, dan melintasi lumpur, pengalaman ini sangat berharga. Semoga langkah kecil kami menjadi awal dari perjalanan besar untuk menyelamatkan flora Bangka, dan menjadi semangat baru bagi generasi muda untuk terus menjaga bumi," ujar Keisya penuh semangat.(OR-E_yuafi)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |