Close
Close
Orasi Rakyat News
Orasi Rakyat News

Diduga Ilegal, Lima WNA Cina di Tambang Gunung Botak Diamankan Imigrasi

Namlea – Lima Warga Negara Asing (WNA) asal Cina yang akan bekerja di tambang emas Gunung Botak, Kabupaten Buru, Maluku, diperiksa oleh otoritas Imigrasi Ambon. Mereka diketahui bernaung di bawah perusahaan PT Wangsuwai Indo Mining tanpa melaporkan kedatangan mereka secara resmi.


Pemeriksaan yang dipimpin Kasubsi Penindakan Imigrasi Ambon, Chezar, berlangsung di rumah Hasan Waedurat, Kepala Desa Widit, Kecamatan Waelata, pada Kamis (24/4/2025).


Dalam pemeriksaan, ditemukan satu WNA yang memiliki visa dengan tujuan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), namun tetap dibawa oleh PT Wangsuwai Indo Mining ke Kabupaten Buru untuk aktivitas pertambangan di jalur H Wansait, berkolaborasi dengan koperasi milik Rusman Suamole alias Ucok dan rekan-rekannya.


Pantauan media menunjukkan lima paspor milik para WNA tersebut disita oleh petugas Imigrasi untuk kepentingan pemeriksaan lebih lanjut.



Menariknya, selama pemeriksaan, pengurus lapangan perusahaan sekaligus penerjemah, Candra, beberapa kali berupaya menghubungi kenalannya dan pihak perusahaan untuk mencegah penyitaan paspor. Candra juga tampak berkomunikasi dengan seorang pengurus perusahaan di Ambon bernama Helena melalui telepon, diduga untuk menunda-nunda proses penyitaan dokumen.


Selain itu, Candra menyebut bahwa mereka dikawal oleh seorang anggota Polisi Polda Maluku yang akrab dipanggil "Pa Basis". Ia bahkan mencoba menghubungi salah satu pejabat di Polda Maluku guna menegosiasikan agar paspor tidak diambil oleh pihak Imigrasi.


Namun demikian, otoritas Imigrasi tetap membawa paspor-paspor tersebut untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.


Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Kantor Imigrasi Ambon belum dapat dihubungi karena sedang dalam perjalanan dinas menuju Masohi, Maluku Tengah. (OR-LO)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama