Close
Close
Orasi Rakyat News
Orasi Rakyat News

Kadin Indonesia Optimistis Hadapi Perang Dagang Global

Foto: Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie. (ig @kadin.indonesia.official)
JAKARTA – Di tengah dinamika perang dagang global, Indonesia tetap menunjukkan sikap optimistis dalam mempertahankan daya saingnya di kancah internasional. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, saat menjadi panelis dalam HSBC Summit 2025 bertajuk Reimagining Indonesia's Global Competitiveness, yang digelar di The Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Selasa (22/4/2025).


Menurut Anindya, ketenangan dalam merespons tantangan, konsistensi kebijakan pemerintah, serta strategi ekonomi yang komprehensif dan berkelanjutan merupakan kunci untuk menjaga kestabilan di tengah ketidakpastian global.


“Dampak langsung dari perang tarif antara Amerika Serikat dan negara-negara lainnya terhadap Indonesia sejauh ini masih bisa dikendalikan. Kita perlu memanfaatkan peluang di tengah krisis,” ujarnya.


Dalam waktu dekat, Kadin Indonesia akan melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk melanjutkan negosiasi penting terkait relokasi impor migas senilai 40 miliar dolar AS. Kesepakatan ini diharapkan dapat membantu menjembatani surplus perdagangan Indonesia yang kini mencapai 18 miliar dolar AS.


Di sisi lain, penguatan ekonomi domestik juga menjadi fokus utama. Dengan konsumsi dalam negeri yang menyumbang 55–60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), Indonesia memiliki fondasi yang kuat untuk menjaga ketahanan ekonomi. Program-program pemerintah seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG), Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), dan Rumah Layak Huni dinilai mampu memperkuat daya beli masyarakat serta mendorong pemerataan pembangunan.

“Penguatan konsumsi domestik adalah fondasi utama kita. Ini bukan hanya soal pertumbuhan ekonomi, tapi juga soal keadilan dan keberlanjutan,” tutup Anindya. (OR-AAA)

Baca Juga
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami
agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama