Surabaya - Dunia sepak bola Jawa Timur berduka. Salah satu legenda Persid Jember, Putut Wijanarko, meninggal dunia pada Selasa (01/04/2025) di Kota Surabaya. Kabar ini pertama kali tersebar melalui grup WhatsApp dan dikonfirmasi oleh akun resmi Persid Jember, @persid.official, yang menuliskan, "Kabar duka. Selamat jalan salah satu legenda Persid Jember, Putut Wijanarko."
Perjalanan Karier yang Cemerlang
Putut Wijanarko lahir di Surabaya pada 27 Januari 1969. Namanya tak asing bagi pencinta sepak bola, terutama di Surabaya, Jember, dan Lumajang. Ia dikenal sebagai gelandang serang lincah dan energik yang memiliki dedikasi tinggi terhadap dunia sepak bola.
Mengawali karier profesionalnya di Persebaya Surabaya pada 1989, Putut turut membawa Green Force menjuarai Liga Indonesia (Ligina) 1993 bersama para pemain legendaris seperti Jackson F Thiago dan Rusdi Bahalwan. Ia membela Persebaya selama delapan musim dalam dua periode, yakni 1989-1993 dan 1995-1999.
Setelah itu, ia sempat membela Persela Lamongan sebelum akhirnya bergabung dengan Persid Jember pada 2002. Di klub berjuluk Macan Raung ini, Putut tidak hanya menjadi pemain andalan, tetapi juga dipercaya sebagai kapten tim hingga 2005. Keputusannya bergabung dengan Persid Jember kala itu tak lepas dari ajakan Bupati Jember saat itu, Samsul Hadi, yang pernah menjadi manajernya di Persebaya.
Selain itu, Putut juga memiliki perjalanan unik dalam kariernya. Ia sempat berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkab Jember dan bertugas di bidang Kesra. Namun, pada 2003, ia memilih melepas status PNS-nya demi meniti karier sepak bola lebih jauh.
Karier Kepelatihan yang Gemilang
Setelah pensiun sebagai pemain pada 2007 di Persipro Probolinggo, Putut melanjutkan kiprahnya di dunia sepak bola sebagai pelatih. Berbekal lisensi kepelatihan B dari Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC), ia dipercaya menangani berbagai klub di Indonesia.
Sejak 2008, ia telah menjadi pelatih kepala di 10 klub berbeda. Beberapa di antaranya berhasil ia bawa promosi ke level lebih tinggi, seperti Persipro Probolinggo yang naik ke Divisi Utama pada 2008, Persid Jember pada 2010, Persinga Ngawi pada 2013, dan Persibas Banyumas pada 2014-2015. Ia juga sempat membawa Persinga Ngawi menembus babak 16 besar nasional Liga 3.
Warisan untuk Sepak Bola Indonesia
Kepergian Putut Wijanarko meninggalkan duka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia, khususnya di Jawa Timur. Dedikasi dan kontribusinya, baik sebagai pemain maupun pelatih, telah menginspirasi banyak pesepak bola muda.
Selamat jalan, legenda. Namamu akan selalu dikenang di lapangan hijau. (OR-AAA)
![]() |
Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |