Dengan mengusung tema "Akar Cinta Bangka Belitung untuk Bumi yang Lestari", kegiatan ini bertujuan untuk mengendalikan abrasi pantai sekaligus merehabilitasi lahan pasca tambang timah.
Acara ini merupakan kolaborasi antara GYM, GLI, BPDAS Baturusa Cerucuk, dan KAGAMA Babel. Melalui aksi nyata ini, diharapkan generasi muda Bangka Belitung semakin sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan.
Fahri, perwakilan Green Youth Movement, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah bentuk kepedulian anak muda terhadap kelestarian lingkungan Bangka Belitung. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung serta Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa Cerucuk.
Penanaman 1.000 pohon mangrove ini menjadi simbol komitmen generasi muda dalam menjaga lingkungan. Berbagai pihak turut hadir, di antaranya DLHK Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Koppika Babel, Pramuka Saka Kalpataru Bangka, Pramuka DKD Bangka Belitung, SD Negeri 24 Sungailiat, Pepelingasih Kabupaten Bangka, Kopassas IAIN SAS Bangka Belitung, serta HIMASPER UBB.
Ahmad Juliyanta dari Green Leadership Indonesia berharap, kegiatan ini tidak berhenti pada seremoni semata. "Generasi muda harus terus merawat dan menjaga pohon-pohon mangrove yang telah kita tanam hari ini. Ini adalah komitmen kita bersama," ujarnya.
Selain berfungsi menjaga kelestarian alam, mangrove juga berperan dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat pesisir. Harapannya, generasi muda terus melanjutkan program-program berwawasan lingkungan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. (OR-E_Yuafi)
 |
| Klik ☝ untuk mengikuti akun Google News Kami agar anda tidak ketinggalan berita menarik lainnya |